tag:blogger.com,1999:blog-884199432762947922024-03-13T19:18:47.731+07:00PONDOK KELINCI DAFFABERENCANA BERTERNAK DAN MENJUAL KELINCI :
Holland Lop, Dutch, Rex Dan Rexa.
RENCANA MENYEDIAKAN JUGA :
Pakan Kelinci, Obat-Obatan Khusus Kelinci, Tempat Makan Minum Kelinci, Kandang Kelinci dan Perlengkapan Lain. Selain Kelinci dan Perlengkapannya, Juga Rencana Menjual AYAM SERAMA, Pakan Ayam Serama dan Produk Lain-Lain.PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.comBlogger23125tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-18341369292132589282012-03-24T18:24:00.003+07:002012-03-29T00:11:00.089+07:00MEMELIHARA KELINCI DI KANDANG<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cok%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Verdana;
panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
p
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:IN;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style><br />
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span></b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Apakah memelihara kelinci di kandang yang beralaskan kawat adalah pilihan yang tepat?<br />
Kaki-kaki kelinci tidaklah dirancang untuk hidup di tempat yang beralaskan kawat-kawat yang sangat terasa keras bagi kaki-kaki mereka (karena kaki-kaki mereka tidak memiliki bantalan atau pad seperti yang dimiliki oleh kucing ataupun anjing). Apabila Anda harus memilih kandang beralaskan kawat, Anda haruslah menyediakan papan ataupun karpet sebagai tempat untuknya beristirahat, jika tidak ia akan menghabiskan semua waktunya di dalam litterbox.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><br />
Anda dapat menemukan kandang yang jauh lebih nyaman bagi kelinci Anda, yakni kandang-kandang yang beralaskan plastik, atau Anda dapat menggunakan lantai keramik. Asalkan kelinci Anda memiliki sebuah litterbox di pojok kandang yang ia pilih sebagai kamar mandinya, Anda tidak akan mengalami kesulitan dalam membersihkan kandangnya.<br />
Berapakah ukuran kandang yang paling baik? Semakin besar ukuran kandang kelinci yang Anda pilih semakin baik. Kandang kelinci haruslah, setidaknya, 4 kali ukuran kelinci Anda, bahkan bisa saja lebih dari itu apabila ia menyukai kandang yang berukuran besar. Anda dapat membuat sendiri ataupun membeli kandang dengan dua lantai, yang lantainya dihubungkan oleh jalan tanjakan (ramp) ”kelinci Anda akan sangat menyukai kandangnya.<br />
Apakah saya boleh membiarkan kelinci yang baru saya pelihara berlarian bebas selama 24 jam dalam sehari?<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><br />
Kelinci yang tidak terlatih seharusnya dimasukkan ke dalam kandangnya saat Anda tidak ada di rumah untuk mengawasinya dan juga pada malam hari saat Anda tidur. Kelinci adalah hewan crepusculara artinya (secara garis besar) mereka akan tidur pada siang hari, dan akan siap untuk bermain disore dan malam hari. Pastikanlah bahwa Anda akan memperbolehkannya untuk keluar dari kandang disore hari saat Anda pulang kerumah, dan apabila memungkinkan, biarkan mereka bermain dipagi hari saat Anda bersiap-siap untuk bekerja.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><br />
Apa yang dapat saya lakukan agar kelinci saya merasa betah saat harus berdiam diri dikandangnya? Kandang haruslah dapat dianggap sebagai sarang bagi kelinci Anda. Kandang adalah tempat yang dapat memberi kelinci Anda perasaan aman dan nyaman. Buatlah kandang kelinci Anda senyaman mungkin dan ia akan merasa betah di dalamnya, bahkan saat Anda membiarkan pintu dalam keadaan terbuka. Lengkapilah kandang kelinci Anda dengan mainan anak-anak, karpet yang terbuat dari kulit domba sintetik, sepotong kayu yang diletakkan di dalam kandang, dan disaat Anda akan memasukkannya ke dalam kandang (dimalam hari) sediakan sayuran segar ataupun sepotong buah-buahan sebagai snack.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Kapankah saat yang tepat untuk membiarkan kelinci saya bebas berlarian di dalam rumah?<br />
Ketika kelinci Anda telah terlatih, dan ketika rumah Anda (atau bagian rumah yang akan dipergunakan oleh kelinci Anda sebagai tempat bermain) telah cukup aman bagi kelinci Anda, maka Anda dapat membiarkan kelinci Anda berlarian bebas disana, bahkan saat Anda tidak sedang berada di rumah. Semakin luas wilayah jajahan kelinci Anda, Anda akan semakin senang karena telah memilihnya sebagai teman dekat.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><br />
Walaupun kelinci Anda memiliki wilayah jajahan yang cukup luas, ia masih dapat merasakan perasaan bosan. Kelinci yang merasa bosan, biasanya akan menjadi kelinci yang nakal. Apabila Anda tidak menyediakan banyak kesenangan bagi kelinci Anda, misalnya berupa kotak, keranjang, sapu, tongkat, majalah, buku telpon, karpet rumput, dll., maka ia akan menjadikan karpet rumah, bagian belakang tempat duduk, atau dibawah sofa Anda sebagai wilayah bermainannya.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Bolehkah saya membiarkan kelinci saya bebas berlarian diluar rumah? Anda haruslah selalu siap untuk mengawasi kelinci Anda saat ia bermain diluar rumah. Tidaklah memerlukan waktu yang lama bagi anjing peliharaan tetangga untuk melompati pagar rumah Anda dan akhirnya menyerang ataupun menakut-nakuti kelinci Anda sampai ia mati.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><br />
Pastikanlah bahwa rumput di halaman rumah Anda tidak mengandung pestisida ataupun pupuk. Pastikan juga apakah pagar halaman Anda tidak berlubang dan tidak terdapat tanaman beracun disana.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><br />
Anda tidak boleh meninggalkan kelinci Anda sendirian diluar disaat malam hari. Predator seperti possum, rakun, skunk, anjing hutan, anjing dan kadangkala kucing. Walaupun Anda merasa bahwa keadaan di luar sana aman bagi kelinci Anda, ia masih dapat mengalami kematian saat predator menakut-nakutinya dari luar pagar.<o:p></o:p></span></div></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-9366222584993423782012-03-24T18:17:00.002+07:002012-03-29T22:20:29.025+07:00PERILAKU KELINCI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cok%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Verdana;
panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">PERILAKU MAKAN<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Perilaku makan dalam kelinci sangatlah mudah dilihat saat dilepas di area rumput. Mereka mula-mula akan berkeliling dengan perilaku khasnya untuk menyeleksi lingkungan. Pada lingkungan yang baru, kelinci akan berputar-putar melihat keadaan. Sebagai hewan yang memiliki rasa cemas terhadap lingkungan baru ia akan meyakinkan dirinya bahwa keadaan disekitarnya aman. Mula-mula, kepalanya mendongak kemudian ia akan berjalan. Setelah ia mendapatkan tempat yang aman segeralah ia akan mengencingi salah satu lokasi. Barulah mereka kemudian menikmati makan bersama kelinci lainnya.</span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Dalam hal makanpun mereka menyesuaikan dengan perilaku sosial; dengan cara meniru kelinci lain yang lebih dewasa dan lebih berani memulainya. Kelinci akan mencoba-coba terlebih dahulu terhadap rumput yang baru. Jika dirasa cocok sesuai kebutuhan dirinya, ia akan memakannya. Kelinci memiliki kebiasaan berganti-ganti rumput saat makan, hal ini dikarenakan kebutuhan dasar tubuhnya yang sangat bergantung pada tanaman. Saat di dalam kandang, sewaktu kita memberi pakan yang baru hendaknya kita mencampurinya jenis pakan yang lama agar kelinci sedikit demi sedikit mulai terbiasa dengan pakan yang baru tersebut.</span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">PERILAKU PENGUASAAN<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Setiap hewan punya gagasan untuk menempati area sebagai tempat yang dikuasainya, entah untuk tujuan mencari makanan atau tempat untuk menetap hidup. Kelinci punya kecenderungan itu dengan cara yang khas, yaitu dengan menyemprotkan air kencing di daerah sekitar yang dianggap cocok atau baru. (dilakukan oleh kelinci jantan). Selain memanfaatkan air kencing, kelinci juga memberi isyarat dengan menggosok-gosok dagunya, terutama pada daerah yang penuh dengan sumber daya makanan.</span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Daerah yang telah ditandai berarti menjadi miliknya. Kelinci yang kekuasaanya ditempati dan digunakan oleh kelinci lain untuk beraktifitas seringkali marah dan berujung pada perkelahian. Kelinci jantan lebih agresif untuk mengurus teritorial sedangkan kelinci bertina lebih longgar dan cenderung memikirkan daerah aman untuk persembunyian menyangkut kehamilannya.</span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">PERILAKU BERTAHAN<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Tak ada hewan yang tidak mencemaskan pemangsaan hewan lain, pun hewan itu pemangsa seperti singa ataupun harimau. Dengan caranya masing-masing, mereka membuat suatu pertahanan diri. Jika singa dan harimau dapat berlari kencang dan bertarung secara terbuka, ulat atau kadal mengandalkan peleburan warna pada dirinya, bagaimana dengan pertahanan kelinci? Hewan ini, sekalipun tampak tak berdaya, tetapi sangat sulit diterkam oleh hewan pemangsa lain, termasuk manusia. Singa, harimau, ular, dan buaya di hutan pun hanya sedikit yang mampu memangsa kelinci. Satu-satunya andalan pertahanan kelinci adalah kemampuannya berlari cepat dan menghindar dengan pola membelok dan menyusup ke semak-semak secara akurat. Kelinci yang tertangkap predator biasanya saat ia dalam kondisi sakit akut, terjebak dalam dinding atau terjepit. Di alam lapang, kelinci sangat sulit diterkam karena penciuman dan pendengarannya sangat tajam, melebihi jangkauan 500 meter.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">PERILAKU MENYUSUI<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Kelinci, sekalipun tergolong mamalia tetapi kelinci berbeda dengan anjing dan kucing dalam hal menyusui. Jika anjing dan kucing menyusui dan mendekap anaknya secara bersama-sama dalam waktu 24 jam penuh pada awal kelahiran, tidak demikian dengan kelinci. Kelinci lebih suka menyembunyikan anaknya di dalam lorong yang dibuatnya karena dengan cara itulah ia dapat mengamankan situasi dari ancaman para predator. Pola menyusui kelinci berlangsung singkat, hanya sekitar beberapa menit, sehari sekali dan itu biasanya dilakukan pada malam dan pagi hari sebelum matahari terbit.</span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Jika kelinci dikembangkan di dalam kandang, anak-anak kelinci yang baru lahir bisa ditempatkan di dalam kotak sarang yang aman dan nyaman dari ancaman predator (biasanya tikus). Kepercayaan induk terhadap keamanan dan kenyamanan kotak sarang tersebut harus benar-benar terpenuhi sebab hanya sedikit kelinci yang sadar bahwa kehadiran tikus akan memangsa anak-anaknya yang berumur dibawah 7 hari.</span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-55894531463110855592012-03-24T18:15:00.003+07:002012-03-24T18:15:40.568+07:00PERILAKU UMUM KELINCI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cok%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:Verdana;
panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:Cambria;
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073741899 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
h3
{mso-style-link:" Char Char12";
mso-style-next:Normal;
margin-top:12.0pt;
margin-right:0cm;
margin-bottom:3.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
page-break-after:avoid;
mso-outline-level:3;
font-size:13.0pt;
font-family:Cambria;
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;
font-weight:bold;}
p
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:IN;}
span.CharChar12
{mso-style-name:" Char Char12";
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:"Heading 3";
mso-ansi-font-size:13.0pt;
mso-bidi-font-size:13.0pt;
font-family:Cambria;
mso-ascii-font-family:Cambria;
mso-hansi-font-family:Cambria;
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;
mso-bidi-language:AR-SA;
font-weight:bold;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:345324291;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1598998272 -2040345018 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:image;
list-style-image:url("file:///C:/DOCUME~1/ok/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg");
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:50.2pt;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;
color:windowtext;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<div align="center" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><h3 style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Mengendus-endus – Mungkin merasa terganggu atau hanya mencari perhatian.<o:p></o:p></span></h3><h3 style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Mendengus</span></strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> – </span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Besar kemungkinan kelinci sedang marah atau merasa tidak nyaman dengan kondisi sekitarnya.</span><strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span></strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></h3><h3 style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Dengkuran – Biasanya artinya marah, hati-hati atau kamu bisa digigit. <o:p></o:p></span></h3><h3 style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Teriakan melengking – Kesakitan atau sekarat. <o:p></o:p></span></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Menjerit</span></strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> – Sangat jarang ditemui, tetapi hal itu dapat terjadi karena kelinci terluka parah, nyaris mati. Anak-anak kelinci biasanya juga melakukan hal ini saat mereka stres dan merasa sangat ketakutan.<o:p></o:p></span></div><h3 style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Mengitari kaki manusia – Biasanya merupakan perilaku seksual. Mungkin si kelinci sedang jatuh cinta.<o:p></o:p></span></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Berputar-putar</span></strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> – Kelinci sedang dalam kondisi birahi, ingin kawin.<o:p></o:p></span></div><h3 style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Mengencingi tempat – Kelinci jantan yang tidak disterilisasi akan mengencingi tempat tertentu untuk menandakan wilayah mereka. Kelinci betina juga demikian. <o:p></o:p></span></h3><h3 style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Mengusap dengan dagu – Pada dagu kelinci terdapat kelenjar bau, mereka mengusap benda-benda untuk menandakan bahwa itu miliknya. Hal ini sama seperti kucing yang mengusap dahinya pada barang atau orang. <o:p></o:p></span></h3><h3 style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Melompat atau menari – Tanda kebahagiaan dan rasa senang ! <o:p></o:p></span></h3><h3 style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Meminta – Kelinci lebih buruk daripada anjing soal meminta-minta, terutama akan manisan. Jangan member terlalu banyak “cemilan” seperti ini karena kurang sehat untuk kelinci. Biasanya ditandai dengan si kelinci mengikuti pemiliknya dan mengendus-endusnya. <o:p></o:p></span></h3><h3 style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Menjatuhkan makanan – Merupakan perilaku penandaan wilayah. Dijatuhkan di beberapa tempat acak, bukan pada satu titik. Biasanya terjadi pada kelinci yang baru dibeli atau jika ada kelinci lain yang datang. <o:p></o:p></span></h3><h3 style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Jangan sentuh – Kelinci tidak suka saat kita menata ulang kandangnya saat dibersihkan. Kelinci sangat terpaku pada kebiasaan dan tidak suka mengubahnya <o:p></o:p></span></h3><h3 style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Menyentakkan kaki – Ketakutan, marah, atau mencoba memberitahu ada bahaya.<o:p></o:p></span></h3><h3 style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Menggertakan gigi – Menandakan kesenangan, seperti halnya dengkuran kucing. Gertakan yang keras dapat berarti rasa sakit. <o:p></o:p></span></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-85437064440666839122012-03-24T18:14:00.002+07:002012-03-24T18:14:49.760+07:00BAHASA TUBUH KELINCI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:Verdana;
panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
p
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:IN;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:184289110;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:670078192 -2040345018 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:image;
list-style-image:url("file:///C:/DOCUME~1/ok/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg");
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:50.2pt;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;
color:windowtext;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--><strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><o:p> </o:p></span></strong> <br />
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Gerakan hidung </span></strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">yang dilakukan untuk mendeteksi adanya makhluk lain di sekitarnya. Kelinci kerap menggerak-gerakkan hidungnya dan menghirup udara ke arah atas. Jika ia melakukannya dalam keadaan tidur, tandanya ia sedang waspada terhadap bahaya yang akan datang padanya.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Gerakan telinga</span></strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">. Kelinci menggerakkan telinganya untuk mengikuti gelombang suara yang didengarnya untuk mendeteksi bahaya di sekitarnya. Selain itu, telinganya akan bergerak-gerak untuk mengatur suhu tubuhnya dengan udara sekitarnya yang panas atau dingin. Kecuali, kelinci jenis lop yang ga bisa melakukan ini.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Mata yang menonjol.</span></strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> Sebenarnya, kelinci ga bisa melihat langsung ke arah objek di depannya. Tapi, mata, hidung, dan telinganya bisa sangat sensitif untuk mendeteksi bahaya yang datang padanya. <o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Pola makan</span></strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">. Ketika kelinci di luar kandang, sedang tidur, ataupun makan, inderanya selalu siaga terhadap bahaya. Lihatlah ketika kelinci makan. Berulang kali, kepalanya naik dan melihat keadaan sekitar. Anne McBride, seorang ahli pengamat tingkah laku binatang, menyatakan bahwa ada 3 macam pola makan kelinci. Pertama, pola kasual yakni kelinci biasanya akan makan lahap di daerah yang aman dan dalam keadaan rileks. Kedua, jika kelinci terlihat makan secepat mungkin, artinya ia merasa ada bahaya atau ada cuaca buruk yang akan datang padanya. Ketiga, pola normal. Maksudnya, kelinci bisa makan tanpa gangguan apapun, di dalam dan di luar kandang. <strong><span style="font-family: Verdana; font-weight: normal;">Kandang</span></strong>. Di alam bebas, kelinci memiliki kandang di dalam tanah sebagai tempat berlindung, tidur, dan berkembang biak. Biasanya, kelinci jantan akan sering membuang kotorannya di sekitar kandang untuk menandai daerah teritorialnya. <o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Meloncat</span></strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">. Biasanya, kelinci meloncat-loncat, saat ia berlari menghindari predator. Kepandaiannya melompat sebenarnya bisa dilatih. Di luar negeri, ada semacam kursus untuk melatih ketangkasan dan kelihaian lompatan untuk kelinci. Karena setiap kali kelinci melompat, ternyata kelinci bisa berdiri tegak di udara atau bahkan melompat sambil memutar badannya dengan cepat.<span> </span><o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Suara kelinci.</span></strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> Kadang-kadang kelici bersuara mendengung, terdengar “klik” pelan, atau menggeratkan giginya. Suara yang cukup keras, akan muncul saat mendengkur atau menggeram. Jika kelinci sedang ketakutan atau merasa sakit, ia akan menggeratkan giginya seperti suara berteriak. Suara ini, untuk mengejutkan predator yang memburunya dan memberi tanda kepada sesama kelinci bahwa bahaya ada di sekitar mereka. <o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Daerah Teritorial</span></strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">. Kelinci akan memberi tanda berupa urine dan kotorannya untuk menandai wilayah kekuasaannya. <o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Komunikasi visual.</span></strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> Untuk hal ini, Anne McBride mengelompokkan dalam tiga pola. Kelinci yang tenang, kelinci submisif, dan kelinci yang ketakutan. <strong><span style="font-family: Verdana; font-weight: normal;">Kelinci yang tenang</span></strong> biasanya akan terlihat tenang dan berbaring, santai, dan tidak terganggu sama sekali.<strong><span style="font-family: Verdana; font-weight: normal;"> Kelinci submisif</span></strong>, biasanya akan menangkup atau berbaring tapi matanya terlihat tegang. <strong><span style="font-family: Verdana; font-weight: normal;">Kelinci yang ketakutan</span></strong>, matanya terlihat melotot, kepala bergerak ke segala arah, telinganya diturunkan.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Menggelengkan kepala</span></strong><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">. Jika kelinci bertemu dengan hal yang tidak disukai, kelinci akan menggelengkan kepalanya. Berbeda dengan kelinci yang sakit, ia akan menggelengkan kepalanya terus menerus. kalau kamu melihat ada kelinci yang tiba-tiba berlari, melompat, dan menjatuhkan badannya sekuat tenaga hingga menimbulkan suara, itu tandanya ia sedang memberi tanda kepada sesama kelinci bahwa ada bahaya di sekitar mereka. <o:p></o:p></span></div></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-81498406989879521032012-03-24T18:13:00.004+07:002012-03-24T18:26:34.045+07:00MEMAHAMI SIFAT DAN KARAKTER KELINCI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cok%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Verdana;
panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;}
p.Default, li.Default, div.Default
{mso-style-name:Default;
mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-layout-grid-align:none;
text-autospace:none;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:Calibri;
color:black;
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:IN;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <br />
<div class="Default" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">KELINCI SUKA MENGERAT <o:p></o:p></span></b></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Kelinci merupakan hewan yang ahli dalam mengerat dan menggali. Kelinci dewasa suka mengerat, tetapi cenderung lebih suka mengasah giginya yang terus memanjang. Sama halnya hewan pengerat lainnya, kelinci sangat suka menggali, jika ada kesempatan kelinci akan menggali lubang tanpa bosan. <o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">CARA BERKOMUNIKASI KELINCI<o:p></o:p></span></b></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Kelinci memiliki cara tersendiri untuk berkomunikasi, sehingga dibutuhkan kepekaan dan perhatian si pemelihara. Kelinci berkomunikasi melalui pandangan, pendengaran dan penciuman. Kelinci dapat mengenal siapa saja yang tinggal di rumah, yang sering memegang, mengelus dan memberinya makan. Kelinci sama sekali tidak bersuara saat lapar atau kenyang, kecuali jika terdesak seperti kesakitan atau ketakutan. Pendengaran kelinci sangat sensitif. Kelinci mudah cemas jika mendengar suara gaduh. Saat ketakutan akan menjerit dengan kuat dan berputar-putar kandang. Oleh karena itu tempatkan kandang di lokasi yang tenang.<o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default"><b><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">KELINCI SUKA TEMPAT YANG TENANG <o:p></o:p></span></b></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Kondisi lingkungan disekitar kandang sangat mempengaruhi kelinci. Dalam cuaca sejuk, kelinci akan terlihat lebih aktif dan nafsu makannya meningkat. Namun, jika dipelihara di lokasi yang agak panas akan terjadi peningkatan pernapasan melalui paru-paru sehingga pernapasan akan lebih cepat. Pada suhu 31 C, kelinci mudah mengalami sakit paru-paru. Oleh karena itu, ukuran dan konstruksi kandang memegang peranan penting dalam mengatur suhu tubuhnya.<o:p></o:p></span></div></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-27589222096081940862012-03-24T18:09:00.002+07:002012-03-24T18:09:34.328+07:00MENGENAL MORFOLOGI KELINCI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cok%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Verdana;
panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;}
p.Default, li.Default, div.Default
{mso-style-name:Default;
mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-layout-grid-align:none;
text-autospace:none;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:Calibri;
color:black;
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:IN;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <br />
<div align="center" class="Default" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="Default" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Kelinci berpunggung melengkung dan berekor pendek kepalanya kecil. Akan tetapi ada beberapa kelinci yang telinganya terkulai ke bawah. Kelinci memiliki bibir yang bagian atasnya terbelah dan bersambung hingga hidung. Beberapa helai misai atau kumis yang keras terdapat pada bagian hidung. Di sekitar mata terdapat beberapa helai bulu mata yang panjang. Telinga kelinci besar dan banyak saluran darah sehingga diusahakan jangan memegang telinganya saat membawa kelinci karena akan kesakitan. Telinga kelinci betina biasanya lebih besar dibanding pejantan. Kaki belakang kelinci lebih panjang dan kuat. Kelinci termasuk hewan peloncat, tetapi loncatannya tidak bagitu kuat dan terkesan kurang lincah.<span> </span>Sebagai hewan herbivora kelinci menyukai makanan berupa rumput-rumputan dan hijauan segar. Kelinci termasuk binatang malam, artinya aktivitas hidupnya seperti makan, minum, dan kawinpun dilakukan pada malam hari.<span> </span>Gigi kelinci akan terus tumbuh sepanjang usianya. Apabila pertumbuhan gigi tidak dibatasi maka gigi akan semakin panjang. Untuk membatasi pertumbuhan gigi diusahakan disediakan pakan yang keras seperti jagung kering, ranting daun dan sepotong kayu sebagai sarana untuk mengasah gigi dan kukunya. Di alam kelinci hidup secara bebas maka sebaiknya diberikan ruang gerak yang memadai.<o:p></o:p></span></div></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-19975499557660152372012-03-24T18:07:00.000+07:002012-03-24T18:07:19.668+07:00ISTILAH DUNIA KELINCI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:Verdana;
panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;}
p.Default, li.Default, div.Default
{mso-style-name:Default;
mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-layout-grid-align:none;
text-autospace:none;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:Calibri;
color:black;
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:IN;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:1892570098;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1775282668 -2040345018 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:image;
list-style-image:url("file:///C:/DOCUME~1/ok/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg");
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:50.2pt;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;
color:windowtext;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--><b><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><o:p> </o:p></span></b> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Kelinci jantan biasanya disebut <i>buck</i> dan yang berkelamin betina disebut <i>doe<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Untuk sepasang kelinci indukan, yang ibu dipanggil <i>dam</i> dan sang ayah di panggil <i>sire<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Saat anda menjodohkan dua ekor kelinci untuk dikawinkan maka istilahnya adalah <i>breeding<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Pemeriksaan pada kelinci yang sedang hamil dan proses mengawinkan kembali karena tidak yakin dia hamil, maka namanya <i>testing<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Saat memberikan kotak yang berisi rumput kering yang dipersiapkan untuk anak-anak kelinci yang baru lahir namanya <i>nesting<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Saat kelinci betina melahirkan, maka proses tersebut dinamakan <i>kindling<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Masa kehamilan disebut <i>gestation period<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Kumpulan anak-anak kelinci yang sesaat baru dilahirkan dinamakan <i>kits</i> dan kumpulan anak-anak kelinci yang sudah mulai tumbuh dinamakan <i>litter<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Memisahkan anak-anak kelinci dari induknya untuk disapih diistilahkan <i>weaning<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Memandikan kelinci istilahnya <i>grooming<o:p></o:p></i></span></div></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-78648808683827229132012-03-24T18:00:00.003+07:002012-03-24T18:02:30.064+07:00KETIMPANGAN HARGA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Verdana;
panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
p
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:IN;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style><b><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><o:p> </o:p></span></b> <br />
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Benar bahwa kelinci sudah memberi bukti sebagai hewan penghasil daging berkualitas, dibanding daging sapi atau domba. Bahkan dalam hitungan setahun, kemampuan menghasilkan dagingnya pun lebih lebih dibanding sapi. Riset Balitnak pada 2005 misalnya, menyebutkan usaha kelinci berskala 20 ekor induk dan 5 ekor pejantan, sebagai usaha penghasil daging dan kulit bulu selama satu tahun akan menghasilkan Rp. 9.206.200 per tahun atau Rp. 767.183 per bulan. Dengan harga minimal ini, peternakan kelinci masih bisa untung, sekalipun sangat sedikit. Namun justru disinilah masalahnya. Harga rendah ini kemudian mengalihkan banyak peternak kelinci pedaging beralih ke kelinci jenis hias. Lembang dulu kala dikenal sebagai penghasil daging kelinci, bukan kelinci hias seperti sekarang. Tetapi karena pangsa pasar wisata dan pe tshop Jakarta juga tertarik dengan kelinci hias, sebagian memilih hias. Selain itu peternak juga merasakan lebih untung memilih jenis hias, karena harganya berlipat ketimbang kelinci penghasil daging. Satu ekor kelinci hias, anakan umur 1 bulan dijual ke para bandar dengan harga Rp. 10-25 ribu per ekor. Sedangkan kelinci pedaging hanya dihargai Rp. 20-25 per ekor untuk umur 4 bulan.</span><br />
<span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><b><o:p></o:p></b></span></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
<span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Kenapa harga kelinci hias membumbung tinggi sementara kelinci pedaging anjlog? Bukankah di luar negeri daging kelinci mendapat kemuliaan harga di pasar? Malaysia katakanlah menghargai daging kelinci per kilo gram mencapai Rp. 125 per kilo gram. Sedangkan Arab Saudi kira-kira Rp. 175-225 ribu per kilo gram. Sedangkan di Indonesia? Paling banter hanya Rp. 25 ribu per kilo gram. Warung-warung sate yang berada di kawasan Lembang sampai Tangkuban Perahu memang terus laris. Ada lebih 80 warung sate kelinci dari tiga golongan, kecil atau warung sate mini, golongan menengah atau warung sate kelas rumahan dan golongan elit atau warung sate sekelas restoran. Setiap hari, terutama sabtu dan minggu tak ada warung sate yang sepi. Masing-masing memiliki konsumen yang sangat bagus. Harga sate kelinci per porsi (termasuk nasi) mencapai Rp 15.000. Untuk memenuhi target penjualan 15 porsi (150 tusuk) seorang pedagang sate hanya butuh Rp. 20-30 ribu atau sate ekor kelinci. Disini kita bisa melihat bahwa seorang penjual sate akan mendapatkan uang Rp. 225.000 dipotong nasi (Rp. 25.000 dan bumbu Rp. 15.000). Pedagang sate kecil yang mampu menjual rata-rata 15 porsi saja keuntungannya sudah sangat besar. Warung sate kelas menengah dalam sehari rata-rata mampu menjual 30-40 porsi, sedangkan kelas restoran mampu menjual antara 100-160 porsi per hari. Tetapi jujur, harus kita akui kenyataan itu tidak sehat. Pasalnya harga daging dari peternak sangat rendah, yakni Rp. 15-30 ribu per ekor. Padahal satu ekor kelinci mampu menghasilkan antara 25-35 porsi sate. Harga ini sangat jauh dari standar dan menimbulkan rasa frustasi peternak kelinci pedaging karena mereka membutuhkan waktu lama, yakni 3-4 bulan masa penjualan. Berbeda jauh dengan harga kelinci hias. Serendah-rendahnya kelinci hias, yakni Rp. 10 ribu, tetap lebih menghasilkan karena bisa dijual dalam masa 1,5 bulan. Inilah ketimpangan pasar yang tidak terkendali dan membuat para peternak kelinci terpaksa memilih ternak kelinci hias yang asas manfaatnya hanya untuk kesenangan semata, bukan untuk penghasil gizi berkualitas di masyarakat. Menurut hemat saya, harga kelinci pedaging yang layak minimal Rp. 25-28 ribu per kilo gram. Dengan begitu rata-rata per ekor kelinci siap potong (umur 4 bulan) yang mampu menghasilkan 2 kg itu dihargai minimal Rp. 62-80 ribu per ekor. Dengan harga ini saja, pedagang sate kelinci masih tetap memiliki keuntungan tinggi karena setiap ekor kelinci akan menghasilkan uang minimal Rp. 225 ribu dan tambahan uang dari penjualan kulit kelinci yang bisa dijual Rp. 5-15 ribu. Kita senang setiap orang bisa kaya, tetapi kalau satu kelompok bisa kaya sedangkan kelompok lainnya bangkrut, secara otomatis akan menjadi bumerang bagi semua. Gejala ini sebenarnya sudah nampak akhir-akhir ini. Para penjual sate sudah kelimpungan kesulitan mencari kelinci potong karena para peternak sudah malas beternak kelinci pedaging. Fatalnya lagi, kalau kemudian pasar kelinci hias yang labil itu pada akhirnya merosot. Bisa jadi setelah para peternak beralih dari pedaging ke hias, mereka akan gulung tikar. Ini sangat berbahaya. Bisnis yang serba mengandalkan tingginya keuntungan tanpa memperhatikan sisi produksi, hanya akan mengakibatkan kesulitan usaha. Karena itu secepatnya para peternak kelinci harus menyatu untuk membuat posisi tawar harga daging kelinci. Para pedagang sate atau produsen daging kelinci lainnya pun mestinya menyadari situasi ini.<o:p></o:p></span></div><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" /> </span></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-43340228988026203442012-03-24T17:56:00.000+07:002012-03-24T17:56:52.397+07:00TIPS MEMELIHARA KELINCI UNTUK PEMULA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cok%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:Verdana;
panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;}
h2
{mso-style-link:" Char Char13";
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-outline-level:2;
font-size:18.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:IN;}
span.CharChar13
{mso-style-name:" Char Char13";
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:"Heading 2";
mso-ansi-font-size:18.0pt;
mso-bidi-font-size:18.0pt;
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:IN;
mso-bidi-language:AR-SA;
font-weight:bold;}
p.Default, li.Default, div.Default
{mso-style-name:Default;
mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-layout-grid-align:none;
text-autospace:none;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:Calibri;
color:black;
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:IN;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:549652512;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-868199192 -2040345018 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:image;
list-style-image:url("file:///C:/DOCUME~1/ok/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg");
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;
color:windowtext;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Jangan membeli kelinci anakan dibawah umur 2 bulan. Itu akan mengakibatkan kelinci mudah mati karena kekebalan tubuhnya rentan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Kelinci di pet shop atau pinggir jalan sering dikatakan umur 1 bulan, bahkan ada yang bilang 2 bulan. Kita tidak tahu betul akan hal itu sebab kita tidak menerima kalender kelahiran. Para pedagang sering berbohong dengan mengatakan kelinci umur 1 bulan, padahal kecil-kecil, biasanya baru umur 20-25 hari. Kalau 2 bulan saja tidak diperbolehkan dibeli, maka 1 bulan jelas lebih gawat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Kelinci dibawah umur 3 bulan sangat rawan dibawa pergi jauh melewati 100 km perjalanan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Jangan percaya kelinci tidak boleh dikasih air minum. Semua makhluk hidup butuh air minum, terlebih kelinci anakan yang baru saja dipisahkan dari induknya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Jangan percaya bahwa kelinci kebutuhan air minumnya cukup dari rumput. Itu kacau, sebab rumput layu kadar airnya sangat minim sementara kebutuhan untuk melancarkan pencernaan dengan air dan kebutuhan kencing sangat banyak. Air putih matang atau mentah sangat dibutuhkan kelinci.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Kangkung bukan pakan terbaik. Setiap pohon berjenis berbambu berpotensi menyimpan gas. Jangan terkecoh pada kesukaan kelinci. Kelinci suka kangkung karena lapar dan tidak ada pakan lain. Kalau sudah lapar apapun jadi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Kangkung dan kubis menyimpan potensi gas yang tinggi dan mengakibatkan air kencing bau (amoniak).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Jangan percaya bahwa musim hujan banyak mengakibatkan kematian. Bukan soal musim hujannya, tetapi kelembaban dan kebersihan yang jadi masalah. Kalau bisa ditangani secara baik dijamin tidak akan banyak kematian.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Pakan kelinci adalah rumput. Anak kelinci dibawah 3 bulan lebih cocok rumput ketimbang pelet. Pemberian pelet (atau pakan padat lain) seperti ampas tahu atau bekatul boleh tetapi hanya sedikit. Baru setelah umur 2,5 bulan boleh lebih banyak (sekitar 50 gram) sedang kelinci diatas 3 bulan bisa 100 gram per hari. Kelinci anak lebih cocok rumput karena sistem pencernaannya masih labil. Kalau banyak pelet jadi berat, terlebih jika tidak diberi air minum.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Penyebab kudis atau budugan hanya satu sebab, yakni karena kandang jorok. Kuku kelinci yang sering menginjak kotoran biasanya menularkan penyakit kudis itu ke telinga. Solusi kebersihan sebagai syarat mutlak. Kaki atau kuku kelinci perlu dibersihkan dengan air hangat supaya kuman atau kutu pada mati. Kalau perlu dipotong kukunya biar lebih aman.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Wortel (bersih) sangat baik bagi kelinci anakan maupun kelinci dewasa. Gizi wortel tinggi sehingga anakan kelinci pun sangat perlu memakan wortel. Hindari wortel kotor dan busuk sebab bisa jadi penyakit pencernaan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Jangan percaya bahwa kelinci anakan bisa dibawa pergi jauh. Itu akan membuat celaka sebab kelinci anakan dibawah 2 bulan masih sangat rawan stres. Stres mengakibatkan pencernaan terganggu, terlebih jika kurang air minum dan kurang serat (rumput).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Jangan percaya air membuat kelinci mati. Itu teori bodoh. Bukan airnya yang membuat mati, melainkan karena penyakit. Penyakit kelinci yang ditimbulkan oleh bateri, protozoa atau kuman bisa muncul dari mana saja. Termasuk air. Pastikan air itu bersih. Kalau kena kotoran segera ganti yang bersih.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Jangan percaya setiap jenis kelinci yang dijual umum itu keturunan ras murni. Kita tidak tahu soal kawin silang. Pada umur 1 bulan kelinci bisa jadi nampak murni, tetapi pada dewasa kelak jenisnya jadi aneh-aneh. Biasanya sudah terjadi perkawinan silang. Kalau mau dapat bibit yang baik sesuai keinginan mesti melihat induknya langsung.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" width="12" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Jangan membawa kelinci di perjalanan dengan kardus sebab kardus menimbulkan panas dan sumpek. Banyak kejadian kelinci pada mati. Kalaupun hidup hanya beberapa hari selanjutnya mati karena pengaruh banyak hal, seperti stres dipisah dari induk, perjalanan jauh, dehidrasi (kekurangan air) atau stres karena kepadatan kelinci.<o:p></o:p></span></div><h2 align="center" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><o:p> </o:p></span></h2></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-80272053588777562682012-03-24T17:51:00.001+07:002012-03-24T17:52:55.794+07:00TENTANG HUKUM HALAL MEMAKAN DAGING KELINCI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cok%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cok%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Verdana;
panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Gungsuh;
mso-font-charset:129;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1342176593 1775729915 48 0 524447 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:"\@Gungsuh";
mso-font-charset:129;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1342176593 1775729915 48 0 524447 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;}
h2
{mso-style-link:" Char Char13";
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-outline-level:2;
font-size:18.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:IN;}
a:link, span.MsoHyperlink
{color:blue;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed
{color:purple;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
span.CharChar13
{mso-style-name:" Char Char13";
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:"Heading 2";
mso-ansi-font-size:18.0pt;
mso-bidi-font-size:18.0pt;
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:IN;
mso-bidi-language:AR-SA;
font-weight:bold;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA</span></b><b><i><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></i></b></div><h2 align="center" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">TENTANG HUKUM HALAL MEMAKAN DAGING KELINCI<o:p></o:p></span></h2><h2 align="center" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><o:p> </o:p></span></h2><h2 align="center" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><o:p> </o:p></span></h2><h2 align="center" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-1X7H8NdSk7c/TZFEFL2qXOI/AAAAAAAACk8/gg5zDh2Sj58/s1600/halal.jpg"><img border="0" height="199" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.jpg" v:shapes="_x0000_i1025" width="200" /></a><o:p></o:p></span></h2><h2 align="center" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><o:p> </o:p></span></h2><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Informasi ini mungkin bermanfaat bagi mereka yang masih ragu tentang kehalalan daging kelinci, berikut kutipan tentang keputusan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang memakan daging kelinci.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">MEMAKAN DAGING KELINCI<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya di Jakarta pada tanggal 17 Jumadil Awal 1403 H, bertepatan dengan tanggal 12 Maret 1983 Masehi, setelah :<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">MEMBACA<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Surat Permintaan Direktur Urusan Agama Islam<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Departemen Agama RI<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Di Jakarta Nomor : D11/5/HK.03.1/3647/1982 tanggal 27 November 1982<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Tentang Daging Kelinci<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Surat Sekretaris Direktur Jenderal Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Departemen Pertanian RI di Jakarta No : 512 NIIB/E tanggal 8 Juli 1982<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">MEMPERHATIKAN<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Hadist-hadist Nabi sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> “Dari Anas, Ia berkata : Melintas di depan kami seekor kelinci di Marri Zahran, <o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">maka orang-orang mengejar dan menangkapnya, dan aku dapatinya, <o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">maka aku memberikan kepada Abu Talhah lalu di sembelihnya. <o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Dan ia mengirimkan kepada Rasulullah kedua pahanya dan beliau menerimanya”. (Diriwayatkan oleh Jamaah – Nail al Autarjus 7 hal 137)<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">MENIMBANG<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Bahwa dalam upaya Pemerintah untuk meratakan konsumsi protein hewani dan perbaikan gizi keluarga serta menggalakkan pengembangan peternakan kelinci sedang sebagian terbesar masyarakat luas, khususnya masyarakat tani di pedesaan adalah umat Islam; Majelis Ulama Indonesia memandang perlu menetapkan hukum memakan daging kelinci.<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">MENETAPKAN<a href="http://3.bp.blogspot.com/-1X7H8NdSk7c/TZFEFL2qXOI/AAAAAAAACk8/gg5zDh2Sj58/s1600/halal.jpg"><span style="color: black;"> </span></a><o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Memakan daging Kelinci <b>HUKUMNYA HALAL</b><o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Jakarta 17 Jumadil Awal 1403 H<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">02 Maret 1983<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;">KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><br />
<b><span style="font-family: Verdana; font-weight: normal;">Ketua Umum <o:p></o:p></span></b></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><i><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-style: normal;">Prof K.H. Ibrahim. H. LML<o:p></o:p></span></b></i></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-weight: normal;">Sekretaris Umum</span></b><i><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-style: normal;"> <o:p></o:p></span></b></i></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><i><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 10pt; font-style: normal;">H. Musytari Yususf, LA</span></b></i><span lang="IN" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-72703107408330657702011-06-01T10:54:00.002+07:002011-06-01T10:58:50.799+07:00HARGA PASARAN KELINCI HIAS LOKAL<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="color: black; text-align: justify;"><b>American Fuzzy lop</b><b> </b> </div><div style="color: black; text-align: justify;">Kelinci hias asal Amerika itu memiliki bulu agak panjang dan bulu kuping lebat walau tidak selebat angora lop. Uniknya ia memiliki bulu belang-belang. Kelinci yang bisa mencapai bobot 2—4 kg itu terlihat lebih ramping sehingga lincah, meloncat-loncat. Harga saat ini mulai dari <span style="font-weight: bold;">Usia 2-3bln Rp 150,000, Usia 3-4bln Rp 250,000, Usia 4-5Bln Rp 350,000, 5-6Bln 450,000</span><b> </b></div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: justify;"><b>Holland lop</b><b> </b> </div><div style="color: black; text-align: justify;">Kelinci asli negara Kincir Angin, Belanda, itu termasuk tipe sedang berbulu pendek. Bobot tubuhnya sama seperti fuzzy lop. Keistimewaan jenis ini, bulunya terurai sehingga tidak perlu disisir setiap hari. Holland lop memiliki banyak varian warna seperti hitam, cokelat-kuning, dan putih. Kelinci yang bisa mencapai bobot 6 kg itu dijual pada <span style="font-weight: bold;">Usia 2-3Bln Rp 125,000, Usia 3-4Bln Rp 225,000, Usia 4-5Bln Rp 325,000, 5-6 Bln Rp 400,000</span><b> </b></div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: justify;"><b>Hotot</b><b> </b></div><div style="color: black; text-align: justify;">Jenis hotot memiliki penampilan istimewa terutama di daerah mata. Jika diperhatikan seputar mata tampak bak gadis memakai eye shadow dan eye liner. Corak itu terlihat kontras dengan tubuh seputih kapas. “Banyak yang menyukainya karena matanya sangat elok,” ujar Gusti. Kelinci asal Uni Eropa berbobot rata-rata 0,9—2 kg/ekor itu dijual pada <span style="font-weight: bold;">Usia</span> <span style="font-weight: bold;">2-3Bln Rp 150,000, Usia 3-4Bln Rp 250,000, Usia 4-5Bln Rp 350,000, Usia 5-6 Bln Rp 400,000</span><b> </b></div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: justify;"><b>Flamish giant</b> </div><div style="color: black; text-align: justify;">Seperti embel-embel namanya, giant, flamish giant memiliki tubuh kekar dan besar. Bulunya indah, paduan putih, cokelat, dan hitam. Jenis yang sebetulnya termasuk kelinci konsumsi itu sangat manja dan mudah cemburu. Bila merasa tidak diperhatikan, ia berusaha meloncat-loncat minta dielus-elus. Flamish giant dijual pada usia <span style="font-weight: bold;">3-4 Bln Rp350,000, 4-5Bln Rp 650,000, Usia 5Bln ke atas mulai dari harga Rp 1Jt tergantung bobot beratnya</span><b> </b></div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: justify;"><b>Lyon</b> </div><div style="color: black; text-align: justify;">Penampilan lyon sedikit banyak mirip kucing. Kupingnya berdiri tegak nyaris tidak berbulu dengan moncong tidak terlalu panjang. Jenis yang namanya diambil dari sebuah kota di Perancis selatan itu memiliki sifat pendiam. “Agak sedikit malas bergerak,” dijual pada usia 2-3Bln Rp 100,000, Usia 3-4Bln Rp 150,000, Usia 4-5Bln Rp 250,000, Usia 5-6 Bln Rp 300,000<span style="font-weight: bold;"> </span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">English Anggora</span><br />
Memiliki Ciri yang khusus yaitu bulu-bulu panjangnya menjuntai sampai ke ujung telinga, kelinci ini tergolong kelinci yang harus selalu di manja, karena untuk perawatan bulunya agar tidak gimbal, di Jual pada <span style="font-weight: bold;">Usia 2-3Bln Rp 125,000, Usia3-4Bln Rp 200,000, Usia 4-5Bln Rp 300,000, Usia 5-6Bln Rp 350,000</span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
<span style="font-weight: bold;">Rex</span></div><div style="color: black; text-align: justify;">Kelinci jenis Rex adalah yang paling tahan dengan segala cuaca, memiliki bulu yang pendek namun padat dan super halus mirip beludru.... atau permadani... dijual pada <span style="font-weight: bold;">Usia 2-3 Bln Rp 125,000, Usia 3-4Bln Rp 200,000, Usia 4-5Bln Rp 300,000,</span><span style="font-weight: bold;"> Usia </span><span style="font-weight: bold;">5-6Bln Rp 350,000</span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
<span style="font-weight: bold;">Dutch</span> </div><div style="color: black; text-align: justify;">Kelinci Dutch memiliki ciri khusus yaitu berbadan Bulat, Mungil, Lincah dan berwarna Hitam Putih, Abu2 Putih serta Coklat Putih dijual pada <span style="font-weight: bold;"> </span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Usia 2-3Bln Rp 125,000, Usia </span><span style="font-weight: bold;">3-4Bln Rp 200,000, Usia 4-5Bln Rp 300,000, Usia 5-6Bln Rp 350,000,-</span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Sumber : http://kelincihias.multiply.com/journal/item/3 </span></div></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-87694335555672303732011-05-25T09:05:00.000+07:002011-05-25T21:30:42.019+07:00TENTANG F0, F1 DAN SETERUSNYA<div style="text-align: justify;">Beberapa bulan yang lalu ada seseorang mengirim sms ke saya, yang isinya menawarkan beberapa ekor indukan kelinci yang dia jual secara borongan. Dia juga menambahkan embel2 bahwa kelinci2 tersebut adalah <span style="font-weight: bold;">F1</span>. Saya hanya tersenyum dan membalas kalau saya belum tertarik ( tentu dengan kalimat yang sopan ). Dan baru2 ini juga ada beberapa penghobi pemula yang main2 ke kandang penjualan saya. Mereka mengatakan bahwa daerah mereka sekarang didatangi oleh beberapa penjual yang menawarkan bibit2 kelinci yang katanya "F1". Hal ini tentu mengusik saya. Ternyata walaupun saat ini kelinci hias sudah dikenal luas di Indonesia, <span style="font-weight: bold;">salah kaprah tentang pengertian Fenotip (F) masih saja berkembang</span>. Dan seringkali hal ini dipakai oleh para "pedagang nakal" untuk mengatrol harga kelinci yang dijualnya.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Salah kaprah yang selama ini berkembang :</span><br />
-> <span style="font-weight: bold;">F0</span>, adalah kelinci2 yang didatangkan dari luar negeri.<br />
-> <span style="font-weight: bold;">F1</span>, adalah anakan dari F0.<br />
-> <span style="font-weight: bold;">F2</span>, adalah anakan dari F1, dst.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Pengertian yang benar :</span><br />
-> <span style="color: #000066; font-weight: bold;">F0</span><span style="color: #000066;">, adalah kelinci yang masih mempunyai darah murni (<span style="font-weight: bold;">pure breed</span>).</span><br />
<span style="font-weight: bold;">Contoh</span> : Anda mempunyai sepasang indukan rex dengan kualitas bagus. Ketika anda mengawinkan kelinci tersebut, ternyata ada diantara anak2 kelinci tersebut yang mempunyai bulu seperti kelinci biasa/bulunya rex namun tidak merata di seluruh tubuhnya/kualitas bulu anak2nya tidak sebagus induknya. Ini berarti indukan rex yang anda miliki bukanlah pure breed.<br />
<br />
-> <span style="color: #000066;">Istilah <span style="font-weight: bold;">F1, F2, F3,</span> dst sebenarnya hanya dipakai oleh breeder2 yang sedang mencoba mengembangkan jenis/strain baru atau digunakan untuk penelitian</span>. Tujuannya adalah untuk mempermudah penandaan.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Contoh</span> : Saya mempunyai Holland Lop (HL) yang masih pure breed (F0), saya juga mempunyai Rex yang juga masih pure breed (F0). Ketika saya mengawinkan kedua kelinci tsb, <span style="font-weight: bold;">HL (F0) x Rex (F0) = anakan yang lahir inilah yang disebut dgn F1</span>. Dengan kata lain, <span style="font-weight: bold;">F1 adalah hasil persilangan pertama dari 2 jenis kelinci yang berbeda</span>. Namun perlu diperhatikan, induk yang digunakan harus benar2 pure breed (F0). Jadi anda tidak bisa sembarangan menyilangkan kelinci2 anda, karena hasilnya tentu jauh dari yang dibayangkan (kalau menurut istilah saya adalah <span style="font-weight: bold;">"silangan hancur"</span>).<br />
<br />
Dan satu lagi yang harus diperhatikan, biasanya <span style="font-weight: bold;">kelinci2 F1 tidak pernah dilepas ke pasar</span> (kecuali ke sesama breeder yang mempunyai tujuan sama). Kenapa? Karena pada umumnya kualitas pada F1 bukanlah kualitas yang diharapkan.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Contoh</span> : Ketika saya mengawinkan HL x Rex, apa yang anda bayangkan? Saya akan mendapatkan kelinci berbulu rex dengan telinga yang jatuh (tentu sangat menyenangkan jika saya mendapatkan ini). Namun bagaimana jika yang saya dapatkan sebaliknya? Anakan yang keluar justru berbulu seperti HL dan telinganya tidak jatuh. Tentu kelinci2 tsb malah akan terlihat spt kelinci lokal bukan? Sehingga, mungkin bisa jadi kualitas kelinci yang saya harapkan baru akan saya dapatkan pada F5 dan baru bisa saya murnikan pada F12 dimana akan menjadi jenis baru (F0). Ini adalah sesuatu yang rumit dan membutuhkan proses yang tidak sebentar.<br />
<br />
Jadi, jangan lagi mau dibohongi oleh pedagang2 nakal yang memang jumlahnya tidak sedikit! <span style="font-weight: bold;">Jangan lagi terpatok dengan istilah2 F0, F1, dst</span>. Ketika anda ingin membeli satu jenis kelinci, coba anda cari tahu dulu ciri2 atau kriteria standar yang diakui. Baru kemudian anda bisa menilai apakah kelinci yang ingin anda beli itu kualitas bagus/biasa2 saja. Akhir kata, mudah2an penjelasan saya cukup mudah dipahami dan bisa menambah pengetahuan kawan2 pecinta kelinci semuanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Sumber : http://tabosrabbit.blogspot.com/2010/01/tentang-f0-f1-dst.html</b> </div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-26247750552602472012011-05-25T09:03:00.000+07:002011-05-25T21:31:38.748+07:00KUALITAS KELINCI<div style="text-align: justify;">Jika kita mengacu pada Negara2 yang dunia perkelinciannya sudah maju seperti Amerika, Inggris, dan Perancis, maka <span style="font-weight: bold;">kita hanya akan mendapatkan 3 kualitas kelinci yang dijual disana</span>. Kualitas2 itu adalah Show, Brood, dan Pet quality. Seperti apa sih kualitas2 tersebut? Dibawah ini saya akan mencoba menjelaskannya.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Show quality</span> adalah kelinci2 yang sesuai standar dan tidak mempunyai cacat sama sekali. Dalam artian kelinci yang masuk dalam kualitas ini adalah kelinci2 yang memang layak untuk diikutkan dalam kontes dan tidak mungkin terkena diskualifikasi. Kelinci2 yang termasuk dalam kategori ini juga dilengkapi dengan surat silsilah yang lengkap (berasal dari garis keturunan yang baik).<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Brood quality</span> adalah kelinci2 yang sebenarnya sesuai standar namun tidak akan mendapatkan nilai tinggi ketika diikutkan dalam kontes/mungkin juga bisa terkena diskualifikasi. Hal ini disebabkan karena kelinci tersebut mempunyai sedikit cacat (kuku kaki putih, pola/warna bulu kurang sempurna, tingkah laku yang kurang baik, mempunyai mata bulan, telinga jatuh sebelah, dll). Namun walaupun begitu, <span style="font-weight: bold;">kelinci2 dalam kategori ini masih sangat layak untuk dijadikan indukan</span> karena berasal dari garis keturunan yang baik (dilengkapi dengan surat silsilah).<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Pet quality</span> adalah kelinci2 yang tidak layak untuk diikutkan dalam kontes. <span style="font-weight: bold;">Namun bukan berarti tidak layak untuk dibeli dan dipelihara</span>. Kelinci2 yang termasuk dalam kategori ini bisa jadi <span style="font-weight: bold;">berasal dari sepasang indukan yang bagus</span>, namun karena beberapa hal menyebabkan tidak bisa diikutkan dalam kontes. Contohnya adalah kelinci yang pernah sakit ketika kecil, hal ini menyebabkan pertumbuhannya terhambat dan tidak bisa mencapai berat standar.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Bagaimana dengan di Indonesia?</span> Sepertinya hal diatas masih belum bisa dipakai di Indonesia (ini menurut saya lho!). Saya mengatakan ini karena beberapa alasan :</div><ol style="text-align: justify;"><li>Walaupun kelinci sudah dikenal lama di masyarakat, namun kelinci hias (dengan berbagai macam jenis yang ada) masih terhitung baru dikenal disini.</li>
<li>Masyarakat Indonesia masih memandang kelinci sebagai hewan ternak (bukan hewan kesayangan seperti anjing dan kucing), sehingga selalu memikirkan produksi, produksi, dan produksi.</li>
<li>Kebanyakan peternak (apalagi pedagang) sebenarnya tidak paham dengan jenis2 kelinci, sehingga sering terjadi salah kaprah. Ini juga yang membuat 70% (menurut saya) kelinci yang beredar di Indonesia adalah jenis "silangan hancur".</li>
<li>Kebanyakan peternak juga lebih memikirkan kuantitas dan kualitas adalah nomor dua. Ini yang menyebabkan mengapa di peternakan skala besar yang memelihara banyak jenis kelinci justru susah untuk mendapatkan kelinci yang mempunyai kualitas bagus.</li>
<li>Organisasi2 kelinci yang ada di Indonesia masih bersifat lokal (tidak jelas rujukannya kemana). Ini yang membuat standar kontes kelinci di beberapa daerah meragukan. Ini juga yang menyebabkan kita belum bisa membuat pedigree.</li>
<li>Dinas Peternakan di Indonesia belum benar2 serius menggarap potensi hebat dari binatang kesayangan kita ini.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><br />
Akhir kata, mudah2an tulisan saya ini dibaca juga oleh pihak2 yang mempunyai power dan mau membantu untuk memajukan dunia perkelincian di negara tercinta kita ini. Tetap semangat teman2 pecinta kelinci!!!</div><div style="text-align: justify;"><br />
<span style="color: #000066;">NB : Jika anda ingin serius menjadi penghobi/peternak berkualitas dan belum mengerti betul tentang kualitas, jangan sekali2 membeli kelinci di pasar hewan. Belilah kelinci kepada Breeder2 yang telah mempunyai nama/reputasi bagus, karena informasi yang diberikan dapat dipegang (mereka tidak berbohong).</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span style="color: #000066;"><b>Sumber : http://tabosrabbit.blogspot.com/2010/01/kualitas-kelinci.html</b> </span></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-43400333638921273232011-05-25T08:57:00.000+07:002011-05-25T21:32:18.508+07:00DEFINISI F-0, F-1, F-2 DAN SETERUSNYA UNTUK KELINCI HIAS?<div style="line-height: 1.4; margin: 0px 0px 1em; text-align: justify;">Dengan berbekal dari dokumen Balitbang Bogor dalam Lokakarya-nya yang berjudul “<a href="http://peternakan.litbang.deptan.go.id/publikasi/lokakarya/lklc05-13.pdf" style="border-bottom: 1px solid rgb(207, 226, 229); color: #006a80; text-decoration: none;"><i style="font-style: italic;">Strategy Pemuliaan Sebagai Alternatif Peningkatan Produktifitas Kelinci Pedaging</i></a>” oleh <i style="font-style: italic;"><b style="font-weight: bold;">Tike Sartika</b></i> pada <i style="font-style: italic;"><b style="font-weight: bold;">halaman 95</b></i> tertulis seperti demikian :</div><div style="line-height: 1.4; margin: 0px 0px 1em; text-align: justify;"><span style="text-decoration: underline;"><i style="font-style: italic;">Crossbreeding dari dua breed untuk menghasilkan betina calon induk (F1).</i></span></div><div style="line-height: 1.4; margin: 0px 0px 1em; text-align: justify;"><i style="font-style: italic;">Dalam hal ini dilakukan reciprocal crossbreed antara NZW (New Zealand White) x L (Local) ; L x NZW ; Cal (Californian) x L ; L x Cal ; Cal x NZW ; NZW x Cal ; FG x Cal ; FG x NZW. Tujuan dari reciprocal Crossbreed adalah untuk meningkatkan performance kelinci lokal dan untuk meng-evaluasi hasil silangan mana yang paling baik untuk dijadikan calon induk (strain Sintetik) (F-1) yang akan dikawinkan dengan kelinci FG untuk menghasilkan F-2 Crossbreed terbaik. Dari delapan persilangan tersebut diatas, dipilih pesilangan terbaik sebagai calon induk F-1.</i></div><div style="line-height: 1.4; margin: 0px 0px 1em; text-align: justify;"><b style="font-weight: bold;"><i style="font-style: italic;">Perkawinan silang antara pejantan FG sebagai Terminal sire breed dengan F-1 hasil Reciprocal cross breed untuk mendapatkan F-2 kelinci Fryer terbaik. dst…..</i></b></div><div style="line-height: 1.4; margin: 0px 0px 1em; text-align: justify;">Dari cuplikan dokumen diatas dapat dikatakan bahwa kualifikasi/kualitas kelinci F-2 belum tentu kalah dari kualitas F-0 (kelinci asli) maupun F-1-nya.</div><div style="line-height: 1.4; margin: 0px 0px 1em; text-align: justify;">Sekarang kita amati lagi sekeliling lingkungan perkelincian kita, betapa Fuzzy Lop menjadi kelinci yang diminati oleh para pecinta kelinci hias. Selain bulunya yang menyerupai jenis Angora tapi juga kupingnya turun seperti Holland Lop. Lucu…. demikian komentarnya.</div><div style="line-height: 1.4; margin: 0px 0px 1em; text-align: justify;">Apakah kelinci ini memiliki kategory F-0 atau F-1? mari kita teliti bersama.</div><div style="line-height: 1.4; margin: 0px 0px 1em; text-align: justify;">Saya coba search dari en.Wikipedia.org (yang sampai saat ini masih Saya percayai ke sahihannya). Tahukah anda bahwa Fuzzy Lop adalah merupakan hasil crossbreed antara Holland Lop dengan Angora, (kita persempit pengambilan contoh kasusnya dari satu sisi saja ya). Holland Lop juga merupakan crossbreed antara Netherland dwarf dengan French Lop, French Lop merupakan crossbreed antara English Lop dan English Butterfly Rabbit.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR01sAyS3aE8hiNy7aE27bTIlp3faVQvGSINsLuKturXTTDeOmL" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR01sAyS3aE8hiNy7aE27bTIlp3faVQvGSINsLuKturXTTDeOmL" width="200" /></a></div><div style="line-height: 1.4; margin: 0px 0px 1em; text-align: justify;">So, mau disebut F berapakah jenis Fuzzy Lop ini?…. F-3? Saya rasa iya, soalnya melihat silsilah keturunan diatas seharusnya kelinci ini masuk kedalam kategory tersebut.</div><div style="line-height: 1.4; margin: 0px 0px 1em; text-align: justify;">Lha sekarang permasalahannya kalau ada yang bilang bahwa Fuzzy Lop saya adalah merupakan keturunan F-0, mungkinkah? ya mungkin saja karena Saya melihat F-0 nya hanya dari kelinci jenis itu saja dan Fuzzy Lop tersebut adalah merupakan anak hasil perkawinan antara Fuzzy Lop itu sendiri (internal breeding).</div><div style="line-height: 1.4; margin: 0px 0px 1em; text-align: justify;">Jadi teman-teman sekalian, apakah masih perlu bahwa F F-an itu sebagai penentu harga se-ekor <span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;"></span>kelinci?. Saya koq malah tidak setuju. Ke setujuan Saya adalah bahwa F itu adalah memang difokuskan untuk bidang penelitian karena memang identitas tersebut adalah sangat diperlukan.</div><div style="line-height: 1.4; margin: 0px 0px 1em; text-align: justify;">Jadi untuk teman-teman yang memang memiliki kelinci yang unik dan tidak diketahui lagi asal usulnya, jangan berkecil hati karena Saya yakin bahwa sesuatu yang <i style="font-style: italic;">unik</i> memiliki harga tersendiri.</div><div style="line-height: 1.4; margin: 0px 0px 1em; text-align: justify;"><b>Sumber :</b> <b>http://pets.okebunda.com/2011/03/definisi-f-0-f-1-f-2-dst-untuk-kelinci.html</b></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-91026617601981152622011-05-08T00:18:00.000+07:002011-05-25T21:32:51.499+07:00TIGA BUKU UNTUK WIRAUSAHA ORANG DESA<div class="post-header"></div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_SYgDHX3yAfE/TDCwaAi4H2I/AAAAAAAAAFI/BRiUTt3fqBE/s1600/ikon+trilog.JPG" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_SYgDHX3yAfE/TDCwaAi4H2I/AAAAAAAAAFI/BRiUTt3fqBE/s320/ikon+trilog.JPG" /></a></div><div class="post-body entry-content" id="post-body-5264679010652275239"><div style="text-align: justify;"><style>
@font-face {
font-family: "Rockwell";
}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0in 0in 0.0001pt; }
</style><b><span style="font-family: Rockwell;">Ada</span></b><span style="font-family: Rockwell;"><b> </b>banyak peluang untuk membangun kehidupan ekonomi orang desa. Tetapi kita selalu bingung untuk memberikan pilihan. Kita lupa bahwa keberadaan kita di kota besar berbeda dengan keberadaan saudara kita di desa. Kita tidak bisa menyamakan apa yang ada dalam pikiran kita, sekalipun itu jitu dan brilian bisa mudah diterapkan oleh saudara kita di desa. Situasi, latar belakang, kemampuan SDM yang berbeda membuat kita harus jitu memberikan solusi kepada mereka. Atas dasar tujuan untuk memberikan kontribusi pada kemajuan ekonomi rakyat desa, penerbit Nuansa Cendekia Bandung memberikan satu langkah efektif, tepat dan banyak diminati oleh oleh desa, yakni peternakan kelinci.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
<span style="font-family: Rockwell;"><i><b>Mengapa kelinci?</b></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Rockwell;">Ada</span><span style="font-family: Rockwell;"> sejumlah alasan yang penting. Tetapi barangkali tiga hal ini cukup untuk kita renungkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: Rockwell;">Dari sisi investasi, ternak kelinci mengajarkan kecerdasan kepada kita tentang proses pelipatgandaan uang secara produktif, aman, cepat dan ramah lingkungan.</span><span style="font-family: Rockwell;"> </span></li>
<li><span style="font-family: Rockwell;">Dari sisi bisnis, ternak kelinci mengajak kita membuka lahan baru yang belum memiliki problem persaingan.</span><span style="font-family: Rockwell;"> </span></li>
<li><span style="font-family: Rockwell;">Sedangkan dari sisi pemberdayaan, ternak kelinci berarti memajukan kehidupan rakyat melalui gizi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan ekonomi.</span></li>
</ol></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
<span style="font-family: Rockwell;"><b>Kita</b> tahu betapa sulitnya mencari kiat jitu untuk membangun kemahiran dan pendalaman di setiap bidang usaha. Salahsatu kelemahan orang kita adalah kekurangcepatan mendapat pemahaman mendasar. Di sini buku menjadi penting kehadirannya sebagai salahsatu bekal pemandu proses meraih sukses. Dengan buku tersebut, berbagai sumber ilmu pengetahuan bisa digali dan itu akan membantu wawasan metode praktis dari pelatihan dan praktik sehari-hati. Prinsip sukses tetaplah pada tiga komponen, yakni bacaan, pelatihan, dan praktik magang. Dengan buku ini, para peternak akan mendapatkan bekal mendasar untuk menuju sukses lebih baik.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
<span style="font-family: Rockwell;"><b>Kelebihan buku ini: </b></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Rockwell;">Ditulis oleh pemelihara kelinci Riset bacaan yang luas dan praktik beternak langsung disertai liputan ke berbagai peternakan kelinci membuat buku ini (terutama buku Ternak Uang dan Kelinci Domestik) layak dibaca oleh masyarakat, termasuk mereka yang lulusan sekolah dasar.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
<span style="font-family: Rockwell;"><b>Tiga buku ini memiliki tiga manfaat.</b></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Rockwell;">KELINCI: (Pemeliharaan Secara Ilmiah, Tepat dan Terpadu) akan membimbing pemahaman yang luas tentang kelinci.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
<span style="font-family: Rockwell;">KELINCI DOMESTIK (Perawatan dan Pengobatan) akan memandung pemahaman lebih praktis dan mendalam tentang bagaimana mengurus kelinci sehari-hari. Sangat penting menjadi kamus harian para pemilik kelinci.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
<span style="font-family: Rockwell;">TERNAK UANG BERSAMA KELINCI (Panduan, bisnis, investasi, pemasaran dan pemberdayaan) akan menjadikan kita tidak bingung oleh perhitungan, marketing dan sistem pasar kelinci. Lebih dari itu buku ini juga memuat kiat dan tips serta mentalitas wirausaha sehingga jalan yang sulit menjadi lebih mudah. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="font-family: Rockwell;"><i>(Editor Nuansa Cendekia)</i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: Rockwell;">Sumber :</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: Rockwell;">http://bukukelinci.blogspot.com/<i><br />
</i></span></div></div></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-45613806681189160202011-05-08T00:17:00.001+07:002011-05-25T21:40:54.287+07:00PANDUAN PERAWATAN DAN PENGOBATAN KELINCI (III)<div class="post-header"><br />
</div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_SYgDHX3yAfE/TCQfVDff_FI/AAAAAAAAAE4/OXY9_Nq0occ/s1600/kelinci+domestik.JPG" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/_SYgDHX3yAfE/TCQfVDff_FI/AAAAAAAAAE4/OXY9_Nq0occ/s200/kelinci+domestik.JPG" /></a></span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Buku ini memuat hal-hal penting klhidupan kelinci di peternakan (pemeliharaan domestik). Disusun praktis dengan gaya bahasa populer dan difokuskan untuk penjaga kandang Anda. Setiap penjaga kandang penting untuk menjadikan buku ini sebagai kamus harian. Manakala terjadi masalah-masalah bisa langsung membuka buku ini. dengan buku ini, setidaknya banyak hal yang bisa diselesaikan secara tanggap darurat. Jangan biarkan buku ini lepas dari penjaga kandang peternakan kelinci Anda. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Kelinci Domestik (Perawatan dan Pengobatan)/Penulis: Faiz Manshur & Mutasim Fakkih/ Penerbit: Nuansa Cendekia Bandung, April 2010/Tebal: 244 Hlm/Harga: Rp 46.000.</span></div></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Pemeliharaan secara domestik mestinya tidak mengubah secara total pola kehidupan kelinci hingga tercerabut dari habibat alamnya. Di era modern, perlu strategi khusus “merumahkan” kelinci dengan pelayanan yang sesuai kebutuhan hidup kelinci, -bukan sesuai kehendak pemiliknya. Antibiotik-modern yang berbahaya mesti diminimalisir. Solusi tanaman obat terbukti lebih mudah, murah dan aman. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">“…Campuran minyak esensial (astiri) dan campuran ekstrak tanaman memiliki efisiensi yang cukup melawan Eimeria dan Clostridium. Merupakan solusi menarik dalam pemeliharaan kesehatan kelinci.” (M. Colin dan A.Y Prigent).</span></i></span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><b>Bingung perawatan dan pengobatan kelinci?</b></span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Saatnya hadir ke genggaman Anda untuk mengatasi masalah-masalah pemeliharaan kelinci. Buku ini secara khusus didedikasikan kepada para peternak dan penghobi kelinci untuk memandu menangani masalah-masalah internal peternakan. Tidak banyak teori dalam buku ini karena banyak teori yang sudah ditulis di dalam buku Kelinci Pemeliharaan Secara Ilmiah, Tepat dan Terpadu. Buku ini adalah kelanjutan dari buku tersebut sebagai penjabaran lebih detail tentang seluk beluk pemeliharaan. Sebuah karya baru yang memperhatikan para pembaca yang sedang bergulat dalam pemeliharaan kelinci. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Buku ini akan menjadi kamus perawatan dan pengobatan. Perawatan dalam kandang, makanan, jenis-jenis pellet/konsentrat, sayuran, rumput, dan lain-lain dijabarkan secara detail dan itu akan membuat kita mudah mempraktekkan sesuai domisili kita berada. Kelemahan pemelihara selama ini adalah tidak memahami masalah kelinci. Penyakit remeh temeh seperti kembung, mencret, tidak mau makan, menggerat dan lain sebagainya akan mudah diselesaikan melalui buku ini. Pengobatannya pun ditunjukkan secara praktis dan tidak sepenuhnya bergantung pada antibiotik. Tanaman herbal dibuktikan mudah didapat dan murah untuk pengobatan. </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Jenis-jenis tumbuhan yang selama ini kita abaikan ternyata memiliki manfaat besar bagi kelinci sehingga pengobatannya pun mudah dilakukan. Setelah membaca buku ini dipastikan kita akan malu tentang hal-hal yang remeh temeh pada masalah kelinci ternyata penyelesaiannya mudah. Cukup Rp 46 ribu berbagai persoalan yang sedang atau akan terjadi dalam pemeliharaan kelinci akan kita selesaikan melalui buku ini.</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Selamat membaca.<br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Solusi praktis buku ini meliputi:</span></div><ol style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"><li><span style="font-size: large;">Pemahaman habitat kehidupan kelinci</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Manajemen kandang dan pola makan secara tepat </span></li>
<li><span style="font-size: large;">Tips perawatan hamil dan perawatan anak </span></li>
<li><span style="font-size: large;">Tips pemberian makanan yang cocok dan murah </span></li>
<li><span style="font-size: large;">Tips merawat dan mengobati penyakit </span></li>
<li><span style="font-size: large;">Pemanfaatan tanaman obat untuk kelinci, dll. </span></li>
</ol><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: large;">Info lanjut bisa dibaca di <a href="http://hiburan.kompasiana.com/group/buku/2010/05/11/buku-perawatan-pengobatan-kelinci/">http://hiburan.kompasiana.com/group/buku/2010/05/11/buku-perawatan-pengobatan-kelinci/</a><br />
<br />
Sumber :<br />
http://bukukelinci.blogspot.com/2010/05/panduan-perawatan-dan-pengobatan.html</span></div></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-67260676879913591622011-05-08T00:16:00.001+07:002011-05-25T21:34:16.684+07:00PANDUAN INVESTASI, BISNIS, MARKETING DAN PEMBERDAYAAN KELINCI (II)<div class="post-header"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_SYgDHX3yAfE/TCRme1CdqFI/AAAAAAAAAFA/pDCzI32a_Ek/s1600/ternak+wang.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_SYgDHX3yAfE/TCRme1CdqFI/AAAAAAAAAFA/pDCzI32a_Ek/s320/ternak+wang.jpg" /></a></div><br />
<div class="judul_artikel" style="text-align: justify;">Peluang Investasi Orang Kota, Peluang Usaha Orang Desa</div><div class="c_blue_kompas font11 pb_10 pt_3" style="text-align: justify;">Judul Buku: Ternak Uang Bersama Kelinci/Penulis : Faiz Manshur/Penerbit: Nuansa Cendekia (Anggota IKAPI) Bandung Juli 2009/Tebal: 204 halaman/ Harga: Rp 41.000</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
<span style="font-weight: bold;">Banyak</span> peluang usaha yang berserakan di sekitar kita. Cerita tentang limbah jadi harta melimpah sudah banyak kita dengar. Tetapi dari sekian banyak potensi itu tulisan ini akan bicara tentang potensi luar biasa dari kelinci. </div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6456296600422893002&postID=7742060993473429565" name="more"></a>Jangan dibayangkan kelinci yang dimaksud adalah kelinci kampung yang kurus-kurus dan hidup dipelihara petani secara tradisional, melainkan kelinci jenis impor yang memiliki beragam jenis tubuh; mulai yang kerdil (berbobot 7 ons) hingga kelinci jumbo (berbobot 6-8 Kg). Sekarang ini di Indonesia sudah banyak ragam jenis kelinci asing yang berkembang. Sebagian untuk piaraan (hobies) sebagaian untuk tujuan penghasil daging berkualitas.</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Saking dahsyatnya potensi usaha kelinci, tak heran kalau kemudian buku ini secara khusus membicarakan perihal Investasi, Bisnis, Marketing dan Pemberdayaan. Buku setebal 188 halaman ditulis secara akurat dan detail tentang seluk beluk usaha kelinci. Dalam buku ini disebutkan, populasi kelinci dalam setiap dua bulan sekali kelahiran mampu menghasilkan 6-8 ekor. Kelinci umur 1 bulan menghasilkan 1 kg daging berkualitas dibanding daging hewan lain. </div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Daging kelinci memiliki kandungan proteinnya tinggi (25 %), rendah lemak (4%), dan kadar kolesterol daging juga rendah yaitu 1,39 g/kg. Kandungan lemak kelinci hanya 8%, sedangkan daging ayam, sapi, domba, dan babi masing-masing 12%, 24%, 14%, dan 21%. Kadar kolesterolnya sekitar 164 mg/100 gram daging, sedangkan ayam, sapi, domba, dan babi berkisar 220—250 mg/100 gram daging.</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Maka, dengan cukup memelihara 2 ekor kelinci betina dan 1 ekor kelinci pejantan, sebuah keluarga dengan 5 penghuni sudah lebih cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar gizi. Karena itulah tak heran jika kelinci bisa menjadi solusi untuk melawan gizi buruk bangsa Indonesia .</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Potensi daging kelinci dengan harga Rp 20.000 per Kg adalah harga ideal. Dengan harga itu kelinci meninggalkan penghasilan jauh dari ternak hewan lain, seperti domba dan sapi karena populasinya yang cepat (2 bulan sekali beranak) dan biaya pakan rendah serta ramah lingkungan. Kalau hendak menegak untung luar biasa hingga mencapai 4 kali lipat dari penghasil pedaging, kita bisa beternak kelinci untuk tujuan hias,-hanya saja -memiliki resiko instabilitas pada pemasaran. Di luar tubuhnya kelinci memiliki sejumlah aset luar biasa, pada bulu dan kotoran (pupuk organik) yang sangat berkualitas untuk menyuburkan tanaman, terutama tanaman sayuran, buah dan tanaman hias.</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
<b>Marketing dan Investasi</b><br />
Marketing kelinci tergolong unik karena tantangannya bukanlah persaingan, melainkan pembukaan pasar. Pasar kelinci tidak sulit. Melalui pendekatan yang khas, buku ini membuka mata kita untuk memudahkan meraih peluang pasar. Pasar bisa dibuka di mana saja, dengan mudah dan murah. Trik-trik dagang modern yang manusiawi dijelaskan secara baik dan detail dalam buku ini.</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Memang tidak semua orang bisa melakuan ternak kelinci. Solusinya adalah investasi bagi hasil kepada peternak handal. Investasi kelinci bisa dilakukan dengan modal kecil dan besar. Atau jika hendak memakai paradigma pemberdayaan, para investor dengan modal Rp 700.000. ternak kelinci sangat cocok untuk penguatan ekonomi rakyat. Seandainya kita hendak mengembangkan secara massal, bisa dilakukan kepada para petani di desa. Ini adalah peluang bisnis sekaligus investasi sosial bagi orang kota untuk memajukan perekonomian petani atau kaum santri di desa-desa.</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Kandang kelinci bisa dibuat sendiri dari bahan setempat atau barang-barang sisa. Ukuran kandang untuk masing-masing bibit kelinci cukup 70 X 100 cm. Untuk tiap kelompok anak kelinci dari induk cukup 70 X 70 cm. Jelaslah di sini, pekarangan yang diperlukan tidaklah besar. </div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Kalau sudah demikian potensial mengapa belum banyak yang ternak kelinci?<br />
Buku ini memberikan jawaban, bahwa masyarakat kita sudah jauh dari "ideologi" beternak maupun bertani. Kebanyakan orang sudah bosan menyandang predikat petani/peternak. Kedua, tidak memiliki lahan dan sarana pendukung, seperti pasokan rumput, pengelolaan pakan dan lain sebagainya. Masalah pertama adalah faktor budaya. Ini adalah masalah mentalitas bangsa secara umum di mana kalangan muda kita lebih dengan gaji pragmatis ketimbang menjadi entrepreneur, terutama di bidang peternakan atau pertanian. Kedua, hanya soal teknis. Sangat bisa diatasi dengan mengenal seluk-beluk ternak kelinci secara mendalam.</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Membuka mata lebar-lebar atas setiap potensi adalah cara terbaik bagi kita dan orang-orang di sekitar kita untuk meraih kemajuan. Buku ini sangat baik bagi siapa saja, mereka para petani desa, peternak, pelaku agribisnis dan calon investor yang berminat mengembangkan uangnya beranak pinak secepat populasi kelinci. (<span style="font-style: italic;">Makmun Yusuf</span>)<br />
<br />
<a href="http://oase.kompas.com/read/2009/09/13/0059025/peluang.investasi.orang.kota.peluang.usaha.orang.desa">http://oase.kompas.com/read/2009/09/13/0059025/peluang.investasi.orang.kota.peluang.usaha.orang.desa</a></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-26030337330131254752011-05-08T00:11:00.001+07:002011-05-25T21:34:41.863+07:00BUKU PENGETAHUAN DASAR KELINCI (I)<div class="post-header"></div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_SYgDHX3yAfE/TCQeG9OwsCI/AAAAAAAAAEw/JLG_a46E-PU/s1600/kelinci+biru.JPG" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://2.bp.blogspot.com/_SYgDHX3yAfE/TCQeG9OwsCI/AAAAAAAAAEw/JLG_a46E-PU/s200/kelinci+biru.JPG" width="139" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Judul Buku: KELINCI: (Pemeliharaan secara ilmiah, tepat, dan terpadu)./Penulis: Faiz Manshur/Editor: Mathori Al-Elwa/ Penerbit; Nuansa Cendekia (Anggota IKAPI) Bandung Januari 2009/ Tebal: 284 Halaman 19 x 24 cm. Harga Rp 61.000</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
<span style="font-weight: bold;">Bagaimana</span> menciptakan bisnis baru yang menjanjikan masa depan kehidupan kita?</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;">Ini adalah pertanyaan yang banyak muncul di benak orang. Krisis ekonomi yang terus mendera negeri ini benar-benar mencekik kehidupan. Sektor jasa sangat labil. Pabrik banyak yang tutup. Bagi mereka yang masih bekerja sebagai karyawan kecemasan melanda.</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Cepat atau lambat bisa jadi nasib mereka diputuskan sepihak oleh perusahaan. Pemecatan benar-benar menakutkan. Sementara mereka yang menganggur atau bekerja dengan penghasilan minim dirundung ketidakberdayaan modal untuk membuka usaha baru.</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Letak kesulitannya karena masing-masing orang berpikir usaha yang menarik perhatian hanya terletak pada sektor jasa atau dagang di kota. Sementara sektor riil seperti pertanian, perikanan dan peternakan seringkali tidak pernah dibayangkan. Menjadi petani atau peternak bagi orang Indonesia bukanlah idaman. Seolah-olah usaha di sektor riil seperti itu tiada hasil yang menjanjikan. Padahal?</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Buku ini telah membuktikan asumsi baru yang jauh berseberangan dari asumsi kebanyakan orang. Ternak kelinci yang selama ini dianggap marjinal ternyata memiliki potensi luar biasa untuk menghasilkan puluhan bahkan ratusan juta dalam setiap bulan. Dan itu bisa dilakukan di kota sekalipun.</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Buku ini bukan sekedar panduan teknis pemeliharaan, melainkan memandu kita semua menyadari bahwa kelinci, terutama kelinci impor memiliki nilai besar bagi kehidupan yang tiada terkira.</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Kelinci adalah makhluk kecil dengan potensi besar, besar mengalahkan potensi hewan-hewan piaraan lain. Siapapun bisa memelihara, bahkan jika hendak dipelihara di kota sekalipun. Memang, beternak kelinci adalah sesuatu yang baru dan asing. Tetapi di sinilah ujian kita sejauh mana mampu menjadi manusia bijak untuk membangun kehidupan ekonomi baru. Kalau akar masalahnya adalah sektor riil, maka ternak kelinci adalah akar yang bisa ditanam sebagai tumbuhan uang. Kalau masalahnya adalah kesulitan membayangkan praktek ternak kelinci, maka solusinya jelas mempelajari, baik belajar dari peternak langsung maupun dari buku-buku bacaan.</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Era globalisasi yang merevolusionerkan setiap sendi-sendiri kehidupan semestinya disikapi dengan cara revolusioner. Dan langkah pertamanya ialah melirik potensi ternak dan bisnis secepat revolusi bergulir. Kelinci adalah potensi yang akan mampu mengubah kehidupan para peternak maupun pelaku bisnis, termasuk mereka yang berusaha di sektor agroindustri.</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Ini bisa dibuktikan. Pertama, daging kelinci adalah golongan daging paling baik dan sehat di banding daging hewan lain dan memiliki potensi luar biasa. Hanya saja karena pasokan minim dan masyarakat belum mudah mendapatkan, maka potensi itu hingga kini belum tergali. Kedua, potensi pupuk dari air kencing (urine) dan feses kelinci sangat mahal harganya. Ketiga, penghasil bulu. Bulu kelinci sangat mahal harganya. Pasar luar negeri menghargai satu lembar kulit kelinci antara Rp 140-280 ribu.</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Sayangnya, ketiga hal di atas tersebut sampai sekarang belum bergerak. Pasar domestik itu sendiri sangat membutuhkan banyak pasokan daging kelinci. Harga sate kelinci yang mahal dan digemari banyak orang selama ini tidak banyak menyebar bukan karena kelinci tidak laku, melainkan karena kurangnya pasokan daging. Beberapa peternak kelinci yang sering muncul di berbagai media massa masih bertahan pada peternakan kelinci impor golongan hias. Hal ini maklum adanya mengingat harga kelinci hias empat kali lipat lebih tinggi di banding harga kelinci pedaging.</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Buku ini tergolong menarik dipelajari oleh mereka, para calon usahawan baru yang tidak gengsi melirik sektor peternakan sebagai calon basis usaha yang menjanjikan uang besar. Di dalamnya membuat seluk beluk kehidupan kelinci. Pola pakan, perawatan, tata tekola dan manajeman pemberdayaan diulas secara rasional dan penuh inspirasi. </div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Jika tiada rasa gengsi berwirausaha di sektor ini, mereka yang mampu merogoh kocek Rp 1-2 juta akan mampu menghasilkan uang tambahan antara Rp 700.000- 1juta. Bagi mereka yang berani mengeluarkan modal Rp 3-4 juta, akan mampu mendapatkan laba antara Rp 1,2-2 juta. Sedangkan mereka yang mampu menginvestasikan modalnya Rp 25-30 juta bisa meneguk untung 5-6 juta perbulan. Kalau mau lebih serius dengan mengeluarkan modal Rp 150 juta, barangkali penghasilan setiap bulannya akan mencapai Rp 17-25 juta lebih.</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Berbagai pengalaman kesuksesan peternak kelinci baik pedaging maupun kelinci hias sudah banyak dialami banyak orang. Sayangnya masyarakat kita kurang peka terhadap perkembangan sektor ternak kelinci ini. Potensi ternak kelinci yang lebih cepat ketimbang ternak sapi atau domba masih dipandang pinggiran. Semua karena asumsi-asumsi lama tentang kelinci lokal peliharaan petani yang dianggap tak memiliki prospek itu.</div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Bagi Anda yang ingin memajukan ekonomi keluarga, mengembangkan investasi bisnis di sektor agroindustri atau sektor agrobisnis sepatutnya belajar dari buku ini. Sebuah panduan yang tepat dan cocok untuk kalangan manapun, termasuk Anda yang tinggal di kota-kota besar.( <span style="font-style: italic;">Farid Ibrahim</span>) sumber: <a href="http://oase.kompas.com/read/2009/05/09/0037179/Potensi.Kelinci.untuk.Rakyat">http://oase.kompas.com/read/2009/05/09/0037179/Potensi.Kelinci.untuk.Rakyat</a><br />
<br />
Banyak hal tentang buku ini bisa dibaca di <a href="http://ternaksukses.blogspot.com/">http://ternaksukses.blogspot.com/</a></div><div class="isi_berita pt_5" style="text-align: justify;"><br />
Sumber :<br />
http://bukukelinci.blogspot.com/2010/05/buku-pengetahuan-dasar-kelinci.html#more </div></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-60924609847163011642011-05-08T00:09:00.001+07:002011-05-25T21:41:30.490+07:00ALAMAT PETERNAK KELINCI DI BEBERAPA KOTA BESAR DI INDONESIA<div class="post-header"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-rXpRWmpA3ro/Tb7fYKK5dcI/AAAAAAAAAFM/f-5Aa7cWHF0/s1600/76.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://4.bp.blogspot.com/-rXpRWmpA3ro/Tb7fYKK5dcI/AAAAAAAAAFM/f-5Aa7cWHF0/s400/76.jpg" width="400" /></a></span></div><h2 style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><b> </b></span></h2><h2 style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><b>BANTEN</b></span></h2><ol><li><span style="font-size: large;">Angel Sulvani, jenis kelinci : ragam kelinci hias, lokasi : Tangerang, phone : 021-99208589</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Anton (Kencana Rabbit : Rabbit Breeder and Farm), jenis kelinci : aneka ragam kelinci hias, phone : 081806173610</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Bagus Wicaksono, jenis kelinci : ragam kelinci hias, lokasi : Pamulang, phone : 081932779103</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Eko Kustiawan (Pondok Kelinci), jenis kelinci : ragam jenis kelinci hias, lokasi : Banten, phone : 08128434885</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Hiacinta, jenis kelinci : hias dan pedaging, lokasi : Tangerang, phone : 021-7491223</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Jamaluddin bin H. Nahar, jenis kelinci : rex, satin, dutch, new zealand, angora, dll, lokasi : Tangerang, phone : 021-7486144, 0815461863</span></li>
<li><span style="font-size: large;">M. Victor A, jenis kelinci : hias, lokasi : Tangerang, phone : 0812802875</span></li>
</ol><span style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: large;"><b>JAKARTA</b><b> </b></span><br />
<ol start="1" type="1"><li><span style="font-size: large;">Azhar, jenis kelinci : ragam kelinci hias, lokasi : Jakarta Selatan, phone : 081316861686</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Imam S, jenis kelinci : dutch, rex, nedherland dwarf, fuzzy loop, dwarf hotot, lokasi : Jakarta Timur, 021-8410920, 085216209309</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Ary Andromeda, jenis kelinci : ragam jenis kelinci, lokasi : Jatiwaringin, phone : 0818868727</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Priyo (Griya Kelinci), jenis kelinci : rex, engora, nedherland, dwarf, dll, lokasi : Jakarta Timur, phone : 021-70383876, 99069680, 081514625720</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Riponti Rabbit, jenis kelinci : ragam kelinci hias, lokasi : Jakarta Timur, phone : 08159985216</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Yogi, jenis kelinci : nedherland dwarf, lokasi : Pancoran Barat, phone : 081514556443</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Rio, jenis kelinci : Rex, angora, lion, dutch, fuzzy loop, dll, lokasi : Jakarta Timur, phone : 021-91938148, 08111900787</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Edwyn Kertawinannata, jenis kelinci : hias dan pedaging, lokasi : Jakarta Selatan, phone : 021-71018436, 79184022</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Evrin Rabbits Collection, jenis kelinci : new zealand, flamish giant, rex, anggora, lokasi : Kemayoran-Jakarta Pusat, phone : 081 825 1801</span></li>
</ol><span style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: large;"><b>JAWA BARAT</b></span><br />
<ol start="1" type="1"><li><span style="font-size: large;">Angga (Rabbit for Project Evolution Farm), jenis kelinci : angora, holland loop, satin, flamish giant, lokasi : Cirebon, phone : 08996032609</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Ariek, jenis kelinci : aneka ragam kelinci hias, lokasi : Depok, phone : 08121001809</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Asep Rabbit Sutrisna, jenis kelinci : rex, fuzzy loop, flemish giant, hotot, satin, angora, lion dll, lokasi : Lembang, phone : 022-2784541, 0817217784</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Dadang Supriatna, jenis kelinci : himalayan, satin, dll, lokasi : Lembang, phone : 081320262432</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Danu (DeedAF Research), jenis kelinci : satin, english spot, rex, fuzzy loop, dll, lokasi : Bandung, phone : 08122355713</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Dedih/Aditya Eka Yulian (Rabbit Collection), jenis kelinci : ragam jenis kelinci hias, lokasi : Cianjur, phone : 085624687993</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Dimas/Fiska Aryani, jenis kelinci : ragam jenis kelinci hias, lokasi : Parompong, phone : 085659311032</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Gusti Merdeka, jenis kelinci : berbagai jenis kelinci hias, lokasi Bogor, phone : 0251-9100604, 0811154831</span></li>
<li><span style="font-size: large;">H. Hana, jenis kelinci : pedaging dan hias, lokasi : Kuningan, phone : 0232-873182, 08522401353</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Hasan, jenis kelinci : rex, flemish giant, dll, lokasi : Lembang, phone : 081321874872</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Hayat Prabowo, jenis kelinci : ragam jenis, lokasi : Cimahi, phone : 085651343710</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Ilham Bachtiar, jenis kelinci : ragam jenis hias, lokasi Cimahi, phone : 081809994464, 022-92122315</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Indra Gunawan, jenis kelinci : rex, flemish giant, new zealand, dll, lokasi : Bandung, phone : 022-92388909, 92209241</span></li>
<li><span style="font-size: large;">KeyRaebitHoz, jenis kelinci : new zealand, dwarf, dutch, flemish giant, dll, lokasi : Sukabumi, phone : 0266-223631, 08562097929</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Lieke Martanegara, jenis kelinci : daging dan hias, lokasi : Bandung, phone : 0818633943</span></li>
<li><span style="font-size: large;">M. Yunus, jenis kelinci : beragam kelinci hias, lokasi : Bekasi, 021-32697841, 081513005985</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Muktiawan, jenis kelinci : ragam jenis kelinci hias dan daging, lokasi : Bandung, phone : 081220681985</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Nuning/Adi (UR2 Farm Rabbit Project), jenis kelinci : angora, fuzzy loop, rex, dutch, nedherland dwarf, holland loop, dll, lokasi : Bogor, phone : 08161411434</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Rabbit Farm, jenis kelinci : new zealand, dll, lokasi : Bogor, phone : 087870215051</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Rizal, jenis kelinci : dutch, polish, giant, himalayan, fuzzy loop, rex, satin, dll, lokasi : Bekasi, phone : 081514022286</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Robertus Ujo, jenis kelinci : ragam jenis hias dan pedaging, lokasi : Bandung, phone : 08172388011</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Sabar, jenis kelinci : new zealand, fuzzy loop, rex, satin, angora, english spot, lion, dwarf hotot, dll, lokasi : Bandung, phone : 081394229014</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Taman Kelincihias Ciwidey, jenis kelinci : ragam jenis kelinci hias, lokasi : Bandung, phone : 08161148536</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Wandi, jenis kelinci : pedaging dan hias, lokasi : Sukabumi, phone : 0266-212903</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Kang Oedin Farm, jenis kelinci : rex, fuzy, lop, lion, flams, new zealand, angora, lokasi : Tasikmalaya, Phone : 0818610270</span></li>
<li><span style="font-size: large;"> Indorabbits/ Gunawan, jenis kelinci : lion, angora English, flemish giant, rex, fuzy loop, holand loop, dutch dan pedaging, lokasi : Bandung, phone : 022-6642751, 08122042028</span></li>
<li><span style="font-size: large;">CV. Karya Mandiri Solinter, jenis kelinci : NZ, Flemish giant, lokasi : Jonggol-Bogor, phone : 021-89933310, 085810242275</span></li>
</ol><span style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: large;"><b>YOGYAKARTA</b></span><br />
<ol><li><span style="font-size: large;">Djiman Santoso, jenis kelinci : flemish giant, new zealand, fuzzy loop, rex, english spot, dll, lokasi : Yogyakarta, phone : 0817260424</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Eko (Sentra Kelinci Yogya), jenis kelinci : pedaging dan hias, lokasi : Sleman, phone : 08886946228</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Jarwadi/Fathoni (Bengkel Rabbit), jenis kelinci : flemish, new zealand, rex 3 warna, rex-papilon, dalmation, holland loop, dll, lokasi : Sleman, phone : 081328832703</span></li>
<li><span style="font-size: large;">KeyRaebitHoz, jenis kelinci : new zealand, dwarf, dutch, flemish giant, dll, lokasi : Yogyakarta, phone : 0274-512813, 08562097929</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Mohayat, jenis kelinci : flemish giant, new zealand, dll, lokasi : Bantul, phone : 0271-7455535, 081227330003</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Sumardiyanto (Palagan Rabbit Breeder), jenis kelinci : ragam jenis kelinci hias, lokasi : Sleman, phone : 0274-6685389, 08121577577</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Prima, jenis kelinci : fuzzy loop, dutch (black, tortoise, blue), rex dan rex 3 warna, dwarf hotot, english angora, lokasi : Yogyakarta, phone : 0274-7881313, 081802621313</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Shofiararabbit, jenis kelinci : english angora, dutch, fuzzy loop, holland loop, lionhead, giant angora, rex, flemish giant, satin, californian, dll, lokasi : Sleman, phone : 0274-7846061, 087838262173, 081904272161</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Sugiharto, jenis kelinci : ragam jenis kelinci hias dan daging, lokasi : Sleman, phone : 081328747137</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Sunardi (Ternak Kelinci Panca Mulyo), jenis kelinci : pedaging, lokasi : desa Margorejo, Tempel, Sleman</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Dwi Anto, jenis kelinci : rex dan ragam jenis hias, lokasi : Yogyakarta, phone : 081328242571</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Singgih Rabbit Farm, jenis : flaams, spot, rex, dutch, loop dll, lokasi : Yogyakarta, phone : 085643557774</span></li>
</ol><span style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: large;"><b>JAWA TENGAH </b></span><br />
<ol><li><span style="font-size: large;">Anto Budi, jenis kelinci : ragam kelinci, lokasi : Magelang, phone : 085868439797</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Bayu Hendrarto Sumarso, jenis kelinci : ragam jenis kelinci, lokasi : Sragen, phone : 0271-892426, 085647471888</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Dean Nugroho, jenis kelinci : ragam kelinci, lokasi : Batang, phone : 081393160316</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Dwi, jenis kelinci : aneka ragam jenis kelinci, lokasi : Purwokerto, 0281-6842803, 081802425378</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Heru, jenis kelinci : new zealand, flemish giant, dll, lokasi : Purwokerto, phone : 081364693664</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Joko Suparmono, jenis kelinci : ragam kelinci hias dan potong, lokasi : Jl. Lanjen Rt 01/Rw 01 Sumowono-Bandungan</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Juweni/Hambali/Ifin, jenis kelinci : lokal (pedaging), lokasi : dsn Kauman, Klaoran, kec. Klaoran-Temanggung</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Kus Yanuarko (Pondok Kelinci Semarang), jenis kelinci : ragam kelinci hias, lokasi : Semarang, phone : 085218423779</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Muinudin, jenis kelinci : new zealand, flemish giant, dll, lokasi : desa Progowati, kec. Mungkid, kab. Magelang</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Mu’tazim Fakkih, jenis kelinci : ragam kelinci hias dan pedaging, lokasi : Klaten, phone : 0818930092</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Oeengs Rabbit, jenis kelinci : rex, angora, fuzzy loop, flemish giant, dll, lokasi : Semarang, phone : 024-70380841</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Rudi/Ari, jenis kelinci : new zealand (pedaging), lokasi : Temanggung, phone : 085292872677</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Setyo Hartono, Aris Indiarto S.Pd (Optimisagri/KKP Ambar), jenis kelinci : aneka ragam kelinci, lokasi : Purbalingga, phone : 0281-9134011</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Slamet, jenis kelinci : australia dan beberapa jenis kelinci hias, lokasi : Semarang, phone : 081325328665</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Sugiyanto, jenis kelinci : new zealand angora, dll, lokasi : dsn. Jangleng, Tlogowungu, kec. Kaloran, Temanggung</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Susilo/H. Marwono (Tani Bina Karya), jenis kelinci : lion, flemish, australian, rex, dutch, lokasi : Semarang, phone : 0298-713335, 081325074365</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Tory Parontoro (Rumah Kelinci Pinggir Sawah), jenis kelinci : american rex, flemish giant, dll, lokasi : Magelang, phone : 081328516999</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Widodo (Kelompok Ternak Kelinci Mandiri), jenis kelinci : pedaging, lokasi : desa Pakunden, kec. Ngluwar, Magelang</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Yadhi Santo, jenis kelinci : dwarf hotot dan bulu panjang lainnya, lokasi : Semarang, phone : 081325472294</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Harlanz Kelinci, jenis kelinci : Flams (pedaging), lokasi : Boyolali - Jawa Tengah, phone : 085725024005, Blog : <a href="http://sotrex27kelincirex.blogspot.com/" target="_blank">http://sotrex27kelincirex.blogspot.com</a></span></li>
<li> <span style="font-size: large;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Andria Adiansah, jenis kelinci: lion, flemish gian, anggora , rex, spot, lokasi : Kebumen - Jawa Tengah, phone : 085327029153</span></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Mazrian Rabbit Project, jenis kelinci : dutch, fuzy, loop, anggora, rex, english spot, </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">new zealand</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">, dll. Lokasi : Pati, phone : 087833930606, 085866736331</span></span> <style>
@font-face {
font-family: "Wingdings";
}@font-face {
font-family: "Trebuchet MS";
}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0cm 0cm 0.0001pt; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman"; }div.Section1 { page: Section1; }ol { margin-bottom: 0cm; }ul { margin-bottom: 0cm; }
</style> </li>
<li> <span style="font-size: large;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">“Kelompok Ternak Kelinci Sawahan” cp Bp. Muncar, jenis kelinci : flam, australi, rex, spot, dll, lokasi : Sidomukti-Kota Salatiga, phone : 0811-272-5792</span></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Kembar Rabbit Cp : Erick Ahmad, jenis kelinci : Flamish Giant, Newzelland Australi, Jebres, Rex, Anggora, Engglish Spot, Lop, Lion, lokasi : Ambarawa-Semarang, phone : +62 81 392 1130 22</span></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Naro, jenis kelinci : australi, lokasi : Karanganom-Klaten, phone : 085647103289</span></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Jibril, jenis kelinci : dutch, rex spot, cinnamon, dwarf hotot, angora, lop, fuzzy lop, tan, new zealand, silver fox, lion head, dll, lokasi : Pekalongan, phone : 085693060506 (menyediakan juga urine dan kotorannya)</span></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">“Sapti” jenis kelinci : rex, australia, anggora, dutch, flamish giant, new zealand, loop, lokasi : Prambanan-Klaten, phone : 08175462674, email : qurrota.setyaningsih@gmail.com</span> </span></li>
<li><span style="font-size: large;">“CACA CICI RABBIT” (pak Dwi), jenis kelinci : australia, lion, angora, fuji loop mini, rex, flamish giant, spot, tersedia juga pupuk urine kelinci “UCIplus”, pupuk organik cair, lokasi : Demak-Jateng, phone : 085226428268 atau email: cacacicirabbit@yahoo.com </span></li>
<li><span style="font-size: large;">Agung Triyawan, jenis kelinci : lion, rex, dutch, hotot, ND, New Zealand, lokasi : Demak, phone : 081225208007</span></li>
</ol><span style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: large;"><b>JAWA TIMUR</b></span><br />
<ol start="1" type="1"><li><span style="font-size: large;">Ali Murtadlo, jenis kelinci : ragam kelinci hias dan daging, lokasi : dsn Wadung Kamidin, ds. Tulungrejo, kec. Glenmore, Banyuwangi</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Andry, jenis kelinci : pedaging, lokasi : Kediri, phone : 08819271270</span></li>
<li><span style="font-size: large;">David/Fenny, jenis kelinci : english, angora, rex, fuzzy loop, dll, lokasi : Malang, phone : 085649688891, 085633372228</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Imam Safir, jenis kelinci : pedaging dan hias, lokasi : dsn Tawing, ds. Ngadisuko, kec. Durenan, Trenggalek</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Johan Setiawan (Joey Rabbit House), jenis kelinci : hias dan pedaging, lokasi : Malang, phone : 08123358147, 08815000901, 08815000132</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Rahmat Basuki, jenis kelinci : satin, english loop, fuzzy loop, himalayan, dll, lokasi : Jl Raya Bangsal no 20 Mojokerto</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Reza Manvaluthi, jenis kelinci : angora inggris, rex, dutch, nedherland dwarf, flemish giant, dll, lokasi : Surabaya dan Sidoarjo, phone : 081318789456, 0817303707</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Riyanto (Perkumpulan Ternak Kelinci Al-Haraka, Aziz Al-Khaf), jenis kelinci : pedaging, lokasi : ds. Sambirejo, kec. Pare, Kediri</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Subandi, jenis kelinci : rex, satin, himalayan, anggora, hotot, flemish giant, dutch, persi, tan, dll, lokasi : Sidoarjo, phone : 0817303707</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Wahyudi, jenis kelinci : flemish giant, dll, lokasi : Semen, Pucanganom Rt 36/rw 022, Kebonsari, Madiun</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Wali Atmadja/Didik Setiawan (Karang Taruna Puspa Jagad), jenis kelinci : pedaging dan hias, lokasi : Semen, kec. Gandusari, Blitar</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Yayasan Arek Lintang, jenis kelinci : ragam jenis kelinci, lokasi : Surabaya, phone : 031-53222768</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Surabaya Cenna Rabbits, jenis kelinci : kelinci daging dan hias, Lokasi : Surabaya, Phone : (031) 71504463, 83804100, 085232286108</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Siswanto Rabbitry, jenis kelinci : pedaging dan hias (flamish giant, rex, new zealand, troli dll), lokasi : Ponorogo, phone : 085 730 828986</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Novi Marhaendra P, jenis kelinci : rex, dutch, flemish giant, hotot dll, lokasi : Mojoroto-Kediri, phone : 085646454442 / 085335109090</span></li>
<li><span style="font-size: large;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Hery, jenis kelinci : american chincila, </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">new zealand</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">, english spot, dll, lokasi : Kabat-Banyuwangi, phone : 087857598195</span></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Najich Munaya, jenis kelinci : giant flamish, rex, angora, fuzy loop, </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">australia</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">, dll, lokasi : Tuban, phone : 08563777864</span></span></li>
<li><span style="font-size: large;"> Muhanang, jenis kelinci : khusus flemis giant, lokasi : Plosokerep-Blitar, phone : 081233059625</span></li>
<li><span style="font-size: large;">“Memble Rabbit”, jenis kelinci : hias, lokasi : Surabaya, phone : 085649490808</span></li>
<li><span style="font-size: large;">“Rabbit Corner Mojosari” UP Indriyanto/ Moch. Damyali, jenis kelinci : rex dan Australia, lokasi : Mojosari-Mojokerto, phone : 0321-9144405, 08123025398</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Modern rabbit, ikhwan/juniarto, jenis kelinci : berbagai anakan/bibit kelinci dutch, rex, lion, angora inggris, lop, australia, lekuin, flamish giant, dll, lokasi : Bumiaji-Batu-Malang, phone : 081333658595/081553590999</span></li>
<li><span style="font-size: large;">“Hdie’s Rabbit Farm”, jenis kelinci: rex, new zealand, lion, lokasi: Malang, phone: 03417733620</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Joen rabbit, UP Bpk. Juniarto, jenis kelinci : berbagai anakan/bibit kelinci dutch, rex, lion, angora inggris, Fuzzy lop, Holand Lop, hotot, flamish giant, dll, lokasi : Jl. Raya Arjuna 50 Surabaya, phone : 031-77300999, 081553590999, 081230890999</span></li>
</ol><span style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: large;"><b>BALI</b></span><br />
<ol><li><span style="font-size: large;">Captain Rabbit, jenis kelinci : flemish giant dan new zealand, lokasi : Buleleng, phone : 0818979705</span></li>
</ol><span style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: large;"><b>SUMATERA</b></span><br />
<ol start="1" type="1"><li><span style="font-size: large;">Amier Hamzah, jenis kelinci : kelinci hias, lokasi : Palembang, phone : 0711-70227654</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Jamin Purba, jenis kelinci : berbagai jenis pedaging dan hias, lokasi : Brastagi, kab. Karo, Sumatera Utara</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Purnama Sahar, jenis kelinci : ragam jenis hias dan daging, lokasi : Sumatera Utara, phone : 08566301027</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Surya/Eko, jenis kelinci : hias dan pedaging, lokasi : Binjai-Sumatera Utara, phone : 085297995999</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Wahyu Hidayat, jenis kelinci : ragam kelinci hias dan pedaging, lokasi : Lampung, phone : 085885335194</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Wawan, jenis kelinci : new zealand dll, lokasi : SMAN 1 Alahanpanjang, Solok, Sumatera Barat</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Curup’s Rabbit, jenis kelinci : anggora inggris, loop, rex, satin, hotot, lyo, lokasi : Gadut.-Padang, phone : 085263567631</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Budi, jenis kelinci : anggora, loop, martin, flams, dutch, dwarf dll, lokasi : Serdang Bedagei Sumatra Utara, phone : 081265151111 atau 081977448000</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Ervan Malik, jenis kelinci : giant dll, lokasi : Lubuklinggau Sumatera Selatan, phone : 081928699777</span></li>
<li> <span style="font-size: large;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">“Abylza Rabbit”, jenis kelinci : aneka kelinci hias dan potong, lokasi : Simpang Panca Batu Taba Ampek Angkek, Bukittinggi, Sumatera Barat</span></span> <style>
@font-face {
font-family: "Wingdings";
}@font-face {
font-family: "Trebuchet MS";
}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0cm 0cm 0.0001pt; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman"; }div.Section1 { page: Section1; }ol { margin-bottom: 0cm; }ul { margin-bottom: 0cm; }
</style> </li>
</ol><div style="margin-bottom: 0in; text-indent: -0.02in;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="margin-bottom: 0in; text-indent: -0.02in;"><span style="font-size: large;"><b>SULAWESI</b></span></div><ol start="1" type="1"><li><span style="font-size: large;">Tri Suryadi, jenis kelinci : fuzzy loop, english anggora, dwarf, hotot, rex 2 warna, lokasi : BTN Minahasa Indah blok C/7 Sungguminahasa kab Gowa, Makassar, SulSel phone : 085255806190, 085299445590.</span></li>
</ol><span style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: large;"><b>KALIMANTAN </b></span><br />
<ol><li><span style="font-size: large;">“Aulia Rabbit”, jenis : berbagai anakan/bibit kelinci, lokasi : Tanjung Redeb Berau Kaltim, phone : 081231106649-08195007354</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Centro Rabbit (H. Tarno), jenis kelinci : loop, dutch, flamish giant, new zealand, rex, lokasi : Samarinda-Kaltim, phone : 081933835843, 085250788488, fax: 0541264035</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Rizal, jenis kelinci : berbagai jenis anakan kelinci, lokasi : Samarinda, phone : Rizal 085754112253, Dhimas 085250886940</span></li>
</ol>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com47tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-90689973150291897592011-05-08T00:08:00.002+07:002011-05-25T21:36:48.261+07:00SUKSES BETERNAK KELINCI HIAS BERAWAL DARI KESENANGAN ANAK<div class="post-header"></div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-_EgTwUoakzg/Tb7YVgIlhxI/AAAAAAAAAE8/yEeBpGCdu4E/s1600/open1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://2.bp.blogspot.com/-uaENdTwTITw/Tb7a3p9GW9I/AAAAAAAAAFE/IxZVpJZwRSw/s400/49.jpg" width="400" /></a></div><br />
BANDUNG : Lebih dari seratus ekor kelinci berbagai jenis berhasil dikembang biakkan oleh Khoirul Eko Wahyudi di halaman depan rumahnya di Jl Cihanjuang no 254, Kampung Tutug, Kecamatan Parongpong, Bandung. Menurut Pengakuan Eko, paggilan akrabnya, kesuksesannya mengembang biakkan kelinci-kelinci tersebut berawal dari kesenangan dua anaknya terhadap binatang lucu bertelinga panjang tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
“Awalnya kami sekeluarga makan sate kelinci di daerah Lembang, kemudian anak saya ingin membawa pulang kelinci untuk dipelihara. Tapi lama-kelamaan, kelinci-kelinci tersebut beranak pinak, sampai saya kerepotan mengurusnya hingga akhirnya beberapa diantaranya saya jual,” tuturnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari ketidak sengajaannya tersebut, Kemudian Eko mencoba mengembangkan kelinci hias jenis lain sambil belajar dari beberapa dokter hewan untuk mengetahui bagaimana mengembang biakkan kelinci-kelincinya tersebut. “Saya belajar tentang cara mengembangbiakkan, pemeliharaan, pengobatan, hingga membedah bagian dalam kelinci untuk mengetahui jenis penyakitnya,” katanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berbekal dari bimbingan dokter hewan tadi, Eko mulai serius menjalani usaha pengembangbiakkan kelinci-kelinci hiasnya tersebut hingga akhirnya sekarang sudah bisa berbagi ilmu dengan para tetangganya sekaligus mengajak untuk turut beternak kelinci.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sekarang Eko sudah memiliki sembilan jenis kelinci, diantaranya Angora, Lyon, Dutch, Tan, Jersey Wolly, English Angora atau Nederland. Namun kelinci-kelinci hasil ternak Eko bukan untuk dikonsumsi melainkan hanya sebagai kelinci indukan saja. Artinya kelinci-kelinci tersebut merupakan bibit yang berkualitas bagus untuk diternakkan kembali.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Di sini hanya mengembangkan kelinci-kelinci indukan untuk dikembang biakan saja. Makanya jumlah kelinci disini tidak seperti di peternakan pada umumnya,” katanya. Namun, lanjut Eko, ternyata banyak juga masyarakat umum yang membeli kelinci-kelinci tersebut sebagai hewan piaraan untk di rumahnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Untuk indukan kelinci pedaging dewasa yang belum hamil, Eko memasang harga Rp100.000, sedangkan untuk indukan yang sudah hamil harganya Rp150.000.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berbeda lagi untuk harga kelinci-kelinci hias. Menurut Eko, untuk kelinci hias ini tidak ada ukuran standarnya. Bisa jadi untuk seekor kelinci hias dewasa paling murah harganya mencapai Rp500.000. “Kalau kelincinya sudah masuk kategori kontes, bisa mencapai Rp2 juta, apalagi menjadi juara kontes minimal harganya Rp 5 juta,” katanya. (BB-211)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">http://www.beritabandoeng.com/berita/2010-02/fgii-tolah-pembentukan-tim-sukses-un/berita/2009-03/sukses-beternak-kelinci-hias-berawal-dari-kesenangan-anak/</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">BERDAYA DI KAMPUNG KELINCI</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Nasional Pikiran Rakyat</div><div style="text-align: justify;">SATU setengah tahun lalu, tingkat pengangguran di RW 5 dan 6 Kampung Tutugan, Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, cukup tinggi. Meski sebagian besar warga bekerja sebagai petani sayuran, tetapi sisanya tidak memiliki pekerjaan tetap. Atam (49), Ketua RW 5 Kampung Tutugan mengatakan, dari sekitar 150 keluarga, lebih dari setengahnya tidak memiliki pekerjaan tetap.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Namun, sejak hadirnya Rumah Kelinci milik Khoirul Eko Wahyudi, satu setengah tahun lalu, tingkat pengangguran di kampungnya jauh berkurang. “Saat ini, setengah dari warga saya sudah menjadi pelaku usaha budi daya kelinci. Memang masih ada warga yang nganggur, tapi tak sebanyak dahulu,” katanya, Jumat (12/3).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tidak heran jika Kampung Tutugan RW 5 dan 6 juga dikenal sebagai Kampung Kelinci. Hampir di setiap pelosok kampung terdapat kandang-kandang kelinci yang berdampingan dengan rumah tinggal. Sedikit sulit untuk bertemu dengan pemilik kandang pada siang hari karena sebagian besar dari mereka tengah ngarit atau mencari rumput untuk pakan kelinci. Ti Saripudin (58), salah seorang peserta lulusan pelatihan di Rumah Kelinci mengatakan, beternak kelinci memiliki prospek menguntungkan. Sebelumnya, ia bekerja sebagai pekerja bangunan dan menerima jahitan makloon. Dibandingkan dengan kedua pekerjaan itu, penghasilan dari panen kelinci memang jauh lebih besar. Bermodal sepasang kelinci indukan setahun lalu, sekarang ia sudah memiliki tiga puluh ekor kelinci indukan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seorang pegawai di Rumah Kelinci, Roni (25) mengatakan , saat ini anggota pusat pelatihan budi daya kelinci mencapai lima puluh orang. Rumah Kelinci yang didirikan Khoirul Eko merupakan pusat pelatihan bagi warga yang ingin membudidayakan kelinci. Rumah Kelincljuga bekerja sama dengan Badan Ami) Zakat (BAZ) Jawa Barat dan Bank Rakyat Indonesia untuk membantu pemberdayaan masyarakat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seperti diungkapkan Ny. Suryana (35), istri Khoirul Eko, Rumah Kelinci juga menjadi penjamin modal usaha kepada perbankan. “Mendapat modal dari perbankan itu sulit, harus ada agunan. Melalui Rumah Kelinci warga bisa mendapat pinjaman modal melalui pendampingan kami,” ujarnya. (Eva I .ihas/ “PRT”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber : http://inforumahkelinci.wordpress.com/ </div></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-70554175702907323602011-05-08T00:08:00.000+07:002011-05-25T21:38:16.071+07:00ASEP DAN BUDIDAYA KELINCI DI LEMBANG<div class="post-header"></div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_fFKF2PwtJ8o/SdTTEmPO_8I/AAAAAAAAADs/K7lvM_JOznk/s1600-h/DSC00623.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5320109135768780738" src="http://3.bp.blogspot.com/_fFKF2PwtJ8o/SdTTEmPO_8I/AAAAAAAAADs/K7lvM_JOznk/s320/DSC00623.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 160px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 213px;" /></a><i>oleh: LIS DHANIATI</i><span style="font-weight: bold;"></span><br />
<span style="font-weight: bold;">Nama Asep </span>Sutisna relatif populer di kalangan peternak dan penggemar kelinci di Jawa Barat, bahkan Indonesia. Belajar tak kenal lelah membuat ia paham seluk-beluk beternak kelinci hias maupun pedaging. Melalui kelinci, ia ikut mengangkat derajat ekonomi warga Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. </div><div style="text-align: justify;"><span class="bodytext01"> <br />
Kios kelinci begitu mudah dijumpai dalam perjalanan Bandung-Lembang. Tak hanya kelinci hidup, di jalur ini juga mudah ditemukan warung sate kelinci. Seekor kelinci hias dijajakan dengan harga puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Kelinci telah mendukung perekonomian ratusan peternak, banyak pedagang dan pekerja yang terlibat. Bagi mereka, kelinci tidak sekadar lucu, tetapi juga mampu menopang kehidupan rumah tangga.<br />
<br />
Sebagai peternak sekaligus pembudidaya indukan kelinci, Asep Sutisna (45) kerap diundang sebagai narasumber di berbagai seminar. Dia juga menjadi anggota World Rabbit Science Association. Peternakan miliknya pun sering menjadi tempat belajar para pelajar, mahasiswa, serta siapa pun yang tertarik beternak kelinci, dan itu gratis. Tak heran jika ia berkawan akrab dengan banyak akademisi dari fakultas peternakan berbagai perguruan tinggi.<br />
<br />
Sebagai peternak, Asep memiliki 100 peternak binaan. Dia tergolong sesepuh dalam kelompok peternak kelinci di kawasan Lembang yang beranggotakan sekitar 300 orang. "Potensi usaha ternak kelinci masih sangat bagus. Sampai sekarang pun peternak Lembang belum bisa memenuhi permintaan pasar, baik kelinci hias maupun pedaging," kata Asep.<br />
<br />
Padahal, lanjut Asep, sedikitnya ada 130.000 ekor indukan kelinci di Lembang. Satu induk bisa melahirkan hingga 30 kali dengan jumlah anak rata-rata 5 ekor pada setiap kelahiran. "Sebagian kelinci malah bisa melahirkan sampai sembilan ekor," tuturnya.<br />
<br />
Namun, sukses budidaya kelinci di Lembang itu tidak terjadi begitu saja. "Kalau sekadar memelihara kelinci, itu sudah lama dilakukan orang," ucap pria yang sulit mengingat kapan pastinya budidaya kelinci dimulai di Lembang.<br />
<br />
Bukan pionir <br />
Asep mengaku dia bukan pionir pemelihara kelinci di Lembang. Tahun 1990-an sebagian warga Desa Gudang Kahuripan sudah memelihara kelinci sebagai kegemaran. Ketika itu Asep justru masih bekerja sebagai juru foto. Bahkan, saat itu, lulusan sekolah teknik menengah jurusan listrik ini masih memiliki studio foto.<br />
<br />
Sampai suatu hari anak laki-lakinya, Taufik Soleh, minta dibelikan kelinci. "Waktu itu dia masih anak-anak. Dia pengin punya kelinci karena melihat teman-temannya memelihara kelinci," cerita Asep.<br />
<br />
Dia lalu membelikan anaknya lima kelinci yang kemudian dipelihara sambil lalu. Namun, ketika Taufik bosan terhadap kelinci-kelinci itu, Asep menjual lima ekor kelinci tersebut dengan cara memajangnya di jalur Bandung-Lembang. "Ternyata laku. Jadi saya beli kelinci lagi untuk dijual, eh ternyata laku lagi," ujarnya.<br />
<br />
Meski demikian, berjualan kelinci hanyalah usaha sampingan yang tak dijalani Asep dengan serius. Dia masih menekuni studio fotonya. Sampai suatu hari telepon dari sang istri menjadi titik baliknya.<br />
<br />
"Saat itu saya sedang di studio, istri saya telepon minta saya cepat pulang. Katanya, banyak yang mau membeli kelinci," tutur Asep.<br />
<br />
Peristiwa itu hampir bersamaan dengan krisis moneter 1997-1998 yang membuat harga barang-barang naik drastis, termasuk film untuk keperluan studio fotonya. Asep pun memutuskan serius beternak kelinci.<br />
<br />
Namun, dia harus menghadapi kenyataan pahit ketika banyak kelinci peliharaannya terserang scabies. Sebagai peternak pemula, Asep belum tahu cara mengatasi penyakit itu hingga banyak kelincinya yang mati. Itu sempat membuat Asep berpikir untuk banting setir, pindah usaha sebagai peternak sapi.<br />
<br />
Meskipun tak punya sapi, Asep nekat ikut pelatihan. "Mentornya warga negara Jepang. Di pelatihan itu, dia malah menyarankan saya tetap menekuni ternak kelinci," cerita Asep.<br />
<br />
Ia pun belajar banyak dari orang Jepang tersebut. Salah satu hasilnya, ia bisa mengatasi masalah penyakit scabies pada kelinci. Selain ikut berbagai pelatihan, ia juga belajar memelihara dan membudidayakan kelinci dari mereka yang dinilainya lebih berpengalaman. "Saat itu buku referensi tentang budidaya kelinci masih jarang," ujar ayah dua anak itu.<br />
<br />
Sedikit demi sedikit Asep mampu menguasai seluk-beluk tentang kelinci. "Kalau mau berhasil jadi peternak, kita harus memahami berbagai hal yang terkait, dari hulu sampai hilir. Jadi kita tidak tergantung dari pihak lain. Banyak peternak ayam yang gulung tikar karena tidak menerapkan konsep itu," katanya.<br />
<br />
Menyilangkan<br />
Tak puas hanya membudidayakan jenis kelinci yang biasa dipelihara warga setempat, Asep lalu mendatangkan indukan kelinci dari luar negeri. Dia menyilangkan indukan kelinci impor itu dengan jenis kelinci yang ada.<br />
<br />
Kini, ada berbagai jenis kelinci yang diternakkan di Lembang, antara lain American rex, American fuzzy lop, Lop holland, English angora, Dutch, Himalayan, Netherland Dwarf, dan Lion.<br />
<br />
Selayaknya dokter hewan, ia pernah meneliti anatomi kelinci dengan membedah bagian pencernaan. Asep juga mempelajari berbagai hal menyangkut pakan kelinci.<br />
<br />
"Dulu, saya banyak menghabiskan waktu di kandang untuk mengamati kelinci. Sering saya baru keluar kandang pukul 02.00 atau 04.00. Istri saya sampai bilang, tidur saja di kandang," cerita Asep yang kini omzetnya berkisar Rp 10 juta per minggu ini.<br />
<br />
Kerja kerasnya tidak sia-sia. Ia juga bisa memproduksi dan memasarkan pakan berupa pelet kering. Ia membuat produk olahan daging kelinci berupa nugget, sosis, dan burger. "Produk olahan belum banyak kita buat karena daging kelinci sangat terbatas. Peternak suka memelihara kelinci hias yang lebih menguntungkan," katanya.<br />
<br />
Untuk sate digunakan kelinci hias apkiran. Bahkan, pedagang sate kadang mendatangkan kelinci pedaging dari luar Lembang. "Harga daging hanya bisa ditekan jika peternak fokus pada penjualan kulit kelinci. Harga satu lembar kulit kelinci jenis American rex, misalnya, berkisar 8-16 dollar AS. Itu pun permintaannya tak bisa dipenuhi peternak," ujar Asep.<br />
<br />
Masih ada yang ingin diwujudkan Asep, yakni mendirikan usaha kelinci terpadu, mulai dari peternakan, pembibitan, industri produk olahan, pengolahan kulit, restoran, hingga wisata kelinci.<br />
<br />
"Kalau cita-cita saya tercapai, pasti ribuan tenaga kerja bisa terserap ya," ucapnya tentang cita-cita yang tentunya membutuhkan investasi miliaran rupiah itu. </span><br />
<br />
<span class="bodytext01">Sumber : http://asep-rabbit.blogspot.com/2009_04_01_archive.html </span></div></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-54712731886418709182011-05-08T00:06:00.001+07:002011-05-25T21:38:43.448+07:00JERITAN PETERNAK PEDAGING KELINCI LEMBANG<h3 class="post-title entry-title"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-sM6GeE9VSb4/Tb7cxvpyUGI/AAAAAAAAAFI/7Tn-Tjjmz8w/s1600/1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="297" src="http://1.bp.blogspot.com/-sM6GeE9VSb4/Tb7cxvpyUGI/AAAAAAAAAFI/7Tn-Tjjmz8w/s400/1.jpg" width="400" /></a></h3><div class="post-header"></div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br />
<b>Bandung</b> - Tak terasa perjalanan penulis menjadi peternak kelinci di Lembang memasuki usia 19 tahun. Hari demi hari berjalan. Orang-orang dari luar Lembang yang tertarik pada ternak kelinci, seringkali terkagum-kagum dengan banyaknya peternak kelinci di Lembang. Ini sesuatu yang membanggakan karena ternyata Kelinci Lembang memberikan banyak inspirasi usaha bagi masyarakat luas, bahkan sampai ke luar negeri.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Tetapi jangan sampai kebanggaan itu membuat kita terlena. Apakah dengan kemajuan itu para peternak sudah meraih hasil dari usahanya? Dari sekitar 800 peternak di kawasan Kecamatan Lembang dan Parongpong, berapakah yang benar-benar sukses berwirausaha? Jangan-jangan mereka bertahan usaha hanya sekedar bertahan karena tidak ada pekerjaan lain.<br />
<br />
Ketimpangan harga<br />
Benar bahwa kelinci sudah memberi bukti sebagai hewan penghasil daging berkualitas, dibanding daging sapi atau domba. Bahkan dalam hitungan setahun, kemampuan menghasilkan dagingnya pun lebih lebih dibanding sapi. Riset Balitnak pada 2005 misalnya, menyebutkan usaha kelinci berskala 20 ekor induk dan 5 ekor pejantan, sebagai usaha penghasil daging dan kulit bulu selama satu tahun akan menghasilkan Rp 9.206.200/tahun atau Rp 767.183/bulan.<br />
<br />
Dengan harga minimal ini, peternakan kelinci masih bisa untung, sekalipun sangat sedikit. Namun justru di sinilah masalahnya. Harga rendah ini kemudian mengalihkan banyak peternak kelinci pedaging beralih ke kelinci jenis hias.<br />
<br />
Lembang dulu kala dikenal sebagai penghasil daging kelinci, bukan kelinci hias seperti sekarang. Tetapi karena pangsa pasar wisata dan petshop Jakarta juga tertarik dengan kelinci hias, sebagian memilih hias.<br />
<br />
Selain itu peternak juga merasakan lebih untung memilih jenis hias, karena harganya berlipat ketimbang kelinci penghasil daging. Satu ekor kelinci hias, anakan umur 1 bulan dijual ke para Bandar dengan harga Rp 10-25 ribu per ekor. Sedangkan kelinci pedaging hanya dihargai Rp 20-25 per ekor untuk umur 4 bulan.<br />
<br />
Kenapa harga kelinci hias membumbung tinggi sementara kelinci pedaging anjlog? Bukankah di luar negeri daging kelinci mendapat kemuliaan harga di pasar?<br />
<br />
Malaysia katakanlah menghargai daging kelinci per Kg mencapai Rp 125 per Kg. Sedangkan Arab Saudi kira-kira Rp 175-225 ribu per Kg. Sedangkan di Indonesia? Paling banter hanya Rp 25 ribu per Kg.<br />
<br />
Warung-warung sate yang berada di kawasan Lembang sampai Tangkuban Perahu memang terus laris. Ada lebih 80 warung sate kelinci dari tiga golongan, kecil atau warung sate mini, golongan menengah atau warung sate kelas rumahan dan golongan elit atau warung sate sekelas restoran.<br />
<br />
Setiap hari, terutama sabtu dan minggu tak ada warung sate yang sepi. Masing-masing memiliki konsumen yang sangat bagus. Harga sate kelinci per porsi (termasuk nasi) mencapai Rp 15.000.<br />
<br />
Untuk memenuhi target penjualan 15 porsi (150 tusuk) seorang pedagang sate hanya butuh Rp 20-30 ribu atau sate ekor kelinci. Di sini kita bisa melihat bahwa seorang penjual sate akan mendapatkan uang Rp 225.000 dipotong nasi (-+ Rp 25.000 dan bumbu Rp 15.000).<br />
<br />
Pedagang sate kecil yang mampu menjual rata-rata 15 porsi saja keuntungannya sudah sangat besar. Warung sate kelas menengah dalam sehari rata-rata mampu menjual 30-40 porsi, sedangkan kelas restoran mampu menjual antara 100-160 porsi per hari.<br />
<br />
Tetapi jujur, harus kita akui kenyataan itu tidak sehat. Pasalnya harga daging dari peternak sangat rendah, yakni Rp 15-30 per ekor. Padahal satu ekor kelinci mampu menghasilkan antara 25-35 porsi sate.<br />
<br />
Harga ini sangat jauh dari standar dan menimbulkan rasa frustasi peternak kelinci pedaging karena mereka membutuhkan waktu lama, yakni 3-4 bulan masa penjualan. Berbeda jauh dengan harga kelinci hias. Serendah-rendahnya kelinci hias, yakni Rp 10 ribu, tetap lebih menghasilkan karena bisa dijual dalam masa 1,5 bulan.<br />
<br />
Inilah ketimpangan pasar yang tidak terkendali dan membuat para peternak kelinci terpaksa memilih ternak kelinci hias yang asas manfaatnya hanya untuk kesenangan semata, bukan untuk penghasil gizi berkualitas di masyarakat.<br />
<br />
Menurut hemat saya, harga kelinci pedaging yang layak minimal Rp 25-28 ribu per Kg. Dengan begitu rata-rata per ekor kelinci siap potong (umur 4 bulan) yang mampu menghasilkan 2 Kg itu dihargai minimal Rp 62-80ribu per ekor.<br />
<br />
Dengan harga ini saja, pedagang sate kelinci masih tetap memiliki keuntungan tinggi karena setiap ekor kelinci akan menghasilkan uang minimal Rp 225 ribu dan tambahan uang dari penjualan kulit kelinci yang bisa dijual Rp 5-15 ribu.<br />
<br />
Kita senang setiap orang bisa kaya, tetapi kalau satu kelompok bisa kaya sedangkan kelompok lainnya bangkrut, secara otomatis akan menjadi bumerang bagi semua. Gejala ini sebenarnya sudah nampak akhir-akhir ini.<br />
<br />
Para penjual sate sudah kelimpungan kesulitan mencari kelinci potong karena para peternak sudah malas beternak kelinci pedaging. Fatalnya lagi, kalau kemudian pasar kelinci hias yang labil itu pada akhirnya merosot. Bisa jadi setelah para peternak beralih dari pedaging ke hias, mereka akan gulung tikar.<br />
<br />
Ini sangat berbahaya. Bisnis yang serba mengandalkan tingginya keuntungan tanpa memperhatikan sisi produksi, hanya akan mengakibatkan kesulitan usaha. Karena itu secepatnya para peternak kelinci harus menyatu untuk membuat posisi tawar harga daging kelinci. Para pedagang sate atau produsen daging kelinci lainnya pun mestinya menyadari situasi ini.<br />
<br />
Pengirim: Asep Sutisna (Ketua Paguyuban Peternak Kelinci Lembang Bandung Barat).<br />
Email: aseprabbit@gmail.com<br />
Alamat: Jl Raya Bandung-Lembang No 119 Lembang Bandung Barat<br />
No tlp: 0817217***<b>(gst/gst)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber :</div><div style="text-align: justify;">http://bandung.detik.com/read/2009/07/06/094148/1159542/500/<b><br />
</b></div></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-88419943276294792.post-72257118639710968122011-05-08T00:05:00.001+07:002011-05-25T21:39:28.223+07:00BISNIS KELINCI RAMAH LINGKUNGAN RAUP OMZET 40 JUTA PER BULAN<div class="post-header"></div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><div class="adv120" style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-csWg5JzJ7bU/Tb7Z66qU48I/AAAAAAAAAFA/izf9_RgwHwg/s1600/69.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="http://3.bp.blogspot.com/-csWg5JzJ7bU/Tb7Z66qU48I/AAAAAAAAAFA/izf9_RgwHwg/s400/69.jpg" width="400" /></a></div><br />
Nuning Priyatna, pengusaha peternakan kelinci ramah lingkungan UR2. Rabbit Project Farm, mampu mengeruk omzet Rp. 40 juta per bulan dari hasil penjualan kelinci dan produk-produk olahannya. “Karena melihat omzet-nya terhitung cukup memuaskan, akhirnya saya memutuskan untuk pensiun dini dari pekerjaan saya sebelumnya”, ujar wanita yang dulunya bekerja sebagai pegawai sebuah bank swasta terkemuka ini. </div><div style="text-align: justify;"><br />
Dalam seminggu Nuning mampu menjual 75 ekor kelinci. Harga yang dipatok Nuning untuk kelinci hias anakan berumur 2 bulan berkisar Rp. 150 – 300 ribu dan kelinci pedaging berkisar Rp. 75 – 100 ribu. Selain itu Nuning juga memproduksi sendiri dan menjual pakan pellet untuk kelinci, daging olahan kelinci seperti bakso dan sosis, serta pupuk organik cair dan padat dari limbah kotoran kelinci.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Peluang usaha kelinci ramah lingkungan mulai ditekuni Nuning pada pertengahan tahun 2007. Saat itu dia memelihara kelinci hanya untuk hobi. Dia memulai dengan memelihara 4 ekor kelinci dengan kandang yang didesain seadanya dan ditempatkan tepat di samping halaman rumah. Dalam waktu singkat kelinci miliknya bertambah hingga menjadi delapan ekor.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Kelinci-kelinci itu satu bulan sekali melahirkan. Makin lama makin banyak hingga ruang di rumah saya yang di Ciganjur menjadi sangat terbatas. Oleh karena itu, akhirnya saya putuskan untuk memindahkan kelinci-kelinci tersebut ke daerah Cisarua, Bogor”, jelas Nuning.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sejak kelinci Nuning baru 8 ekor banyak yang menanyakan dan tertarik ingin membeli dari Nuning. Bahkan Nuning pernah ditantang untuk memenuhi pesanan 100 ekor kelinci per minggu. “Karena tantangan tersebut, motivasi saya jadi lebih terpacu dan mulai memandang kelinci sebagai komoditas yang bisa dimanfaatkan untuk membuka peluang usaha,” tutur Nuning.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Niat Nuning untuk serius dalam bisnis ternak kelinci ini direalisasikannya dengan terus menerus belajar, baik dari literatur-literatur atau bertanya langsung kepada peternak kelinci yang ada di sekitar daerah puncak Bogor. “Awalnya saya tidak tahu sama sekali mengenai cara beternak kelinci yang baik dan benar, tapi karena kemauan belajar dan mencari informasi akhirnya saya mendapatkan ilmu yang saya butuhkan untuk mengembangkan usaha ini,” ujar Nuning.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Untuk membangun usahanya, Nuning mendapatkan bantuan modal kerja sebesar Rp. 60 juta dari PT Rekayasa Industri melalui Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Jakarta. “Modal Kerja ini saya gunakan untuk membeli indukan, kandang baru dan mesin pembuat pakan”, ujar Nuning.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber : </div><div style="text-align: justify;">http://www.sinartani.com/peluangusaha/bisnis-kelinci-ramah-lingkungan-raup-omzet-40-juta-per-bulan-1270622278.htm </div></div>PONDOK KELINCI DAFFAhttp://www.blogger.com/profile/02508280038146271420noreply@blogger.com0